Lihat ke Halaman Asli

Aku Dan Diriku yang Lain

Diperbarui: 28 Juni 2024   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.ulihape.com/2020/11/aku-dan-diriku.html

Di sebuah ruangan yang remang-remang, dengan cahaya lampu meja yang redup, aku duduk sendirian. Suara gemericik air hujan di luar jendela menciptakan suasana yang tenang namun penuh perenungan. Dalam diam, pikiranku mulai berkelana ke dalam alam yang lebih dalam, bertemu dengan diriku sendiri yang lain---diriku yang sejati.

Aku: "Siapa sebenarnya aku ini? Dari mana asal usulku?"

Diriku yang lain (DYL): "Kau ingin tahu asal usulmu? Mari kita telusuri bersama. Semua dimulai dari masa lalu yang jauh, saat semesta ini terbentuk. Kau adalah bagian dari alam semesta, dari partikel-partikel kecil yang bersatu membentuk segala sesuatu yang ada di dunia ini. Kau adalah bagian dari siklus kehidupan yang abadi."

Aku: "Tapi, bagaimana partikel-partikel itu bisa menjadi aku? Mengapa aku yang terlahir, bukan orang lain?"

DYL: "Itu adalah misteri besar kehidupan. Dari miliaran kemungkinan, kombinasi unik partikel-partikel itu membentuk dirimu. Tidak ada alasan khusus mengapa kau terpilih---hanya kebetulan dan keajaiban alam yang terjadi."

Aku terdiam sejenak, merenungi jawabannya. Rasanya seolah aku berada di tepi jurang pengetahuan, menatap ke dalam kegelapan yang tak terjangkau oleh pemahaman manusia.

Aku: "Kalau begitu, kenapa aku hidup? Apa tujuan dari hidup ini?"

DYL tersenyum dengan lembut, seolah mengerti kebingunganku yang mendalam.

DYL: "Tujuan hidup adalah pertanyaan yang sering kali membingungkan manusia. Namun, jawaban sebenarnya tidaklah tetap atau universal. Setiap individu menemukan tujuannya masing-masing seiring perjalanan hidup mereka. Beberapa menemukan tujuan dalam cinta, pekerjaan, atau pencapaian pribadi, sementara yang lain menemukannya dalam kebahagiaan dan kepuasan sederhana."

Aku: "Jadi, tujuanku adalah sesuatu yang harus aku temukan sendiri?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline