Urgensi Integrasi Nasional telah dihadapkan oleh beberapa upaya mengenai bagaimana persatuan dan kesatuan keanekaragaman dalam suatu negara bisa terjalin dengan baik, sangat diperlukannya orang orang yang ada didalamnya untuk memiliki rasa persatuan yang tinggi, serta bersedia untuk membangun kesejahteraan suatu bangsa. Suatu bangsa tidak dapat menciptakan persatuan dan kesatuan jika masyarakat yang ada di dalamnya tidak merasakan rasa persatuan di tengah perbedaan yang ada. Suatu bangsa membutuhkan integrasi nasional untuk persatuan bangsanya, ketika negara mampu untuk membangun integrasi nasional, negara akan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa yang ada didalamnya dengan ini dapat dikatakan bahwa integrasi nasional adalah tolak ukur persatuan dan kesatuan didalam suatu negara dengan beberapa pengertian integrasi nasional menurut para ahli:
Saafroedin Bahar (1996) Membangun beberapa unsur etnis dan budaya di Indonesia ke dalam satu kesatuan nasional yang kokoh.
Riza Noer Arfani (2001) Pembentukan identitas nasional dengan penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah Djuliati Suroyo (2002) menempati beberapa wilayah dalam suatu negara untuk bersatunya bangsa.
Ramlan Surbakti (2010) Usaha untuk menyatukan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu identitas nasional. Integrasi nasional "national integration" Dalam bahasa latin "integer" memiliki arti yang menyeluruh atau utuh ataupun keseluruhan. Berdasarkan etimologinya, integrasi dapat diartikan sebagai kesatuan menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.
Pandangan Kurana (2010) tentang integrasi mengacu pada pemahaman bersama warga negara tentang identitas. Dapat disimpulkan bahwa kita adalah satu kesatuan yang majemuk yang terdiri dari perbedaan kasta, agama, ras dan bahasa daerah dan kita sadari bahwa kita tetap menjadi satu kesatuan yang utuh.
Menurut Myron Weiner dan Ramlan Surbakti (2010) terdapat integrasi dengan 5 jenis sistem politik diantaranya:
yang pertama, Integrasi Bangsa yang lebih mengacu kepada suatu proses persatuan diantara berbagai bentuk kelompok sosial dan budaya dalam satu kesatuan daerah dan dalam satu pembentukan identitas nasional.
kedua, integrasi nasional mengacu pada masalah penciptaan kewenangan bagi unsur-unsur sosial yang lebih kecil yang terdiri dari kelompok sosial budaya yang berada dalam komunitas tertentu untuk berpartisipasi dalam pemilihan kekuasaaan secara langsung maupun tidak langsung.
ketiga, integrasi perilaku atau yang disebut dengan perilaku negatif berarti menciptakan suatu perilaku yang terintegrasi dan diterima untuk mencapai tujuan bersama.
keempat, integrasi nilai merujuk pada bagaimana individu atau kelompok diantara masyarakat dapat mengadopsi, berbagi atau pun menyesuaikan nilai-nilai politik,sosial, dan budaya yang ada dalam wilayah tersebut.
kelima integrasi elit-masa yang merujuk pas inklusi dan keterlibatan elit sosial dan politik yang sebelumnya terabaikan atau terkecuali kan dalam proses berpolitik dan pengesahan keputusan kerja sama dengan banyak negara yang menghadapi peralihan politik secara signifikan seperti transisi dari rezim otoriter ke demokrasi.