Lihat ke Halaman Asli

Ku Temukan Surat Cinta yang Tercecer

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alue Teungeut,, 26 Desember 2008

Kepada Yang Tercinta

Sang Penawar Hati

Di

Jagat Kerinduan

Salam Sayang teruntuk mu,

Ntah salam apa yang pantas aku persembahkan dipangkuan mu, yang pasti seluruh salam sayang dan kerinduan ku hanya teruntuk mu, diiringi nyanyian burung dipagi hari ketika manusia terbangun dari mimpi dan meraih mentari adalah saat nyata tinggalkan kidung malam berberkal do’a kasih suci.

Tat kala mentari pancarkan sinarnya diujung cakrawala diiringi nyanyian hidup diantara kuntum-kuntum melati dipagi hari dan betapa kerinduan ku semakin menderu seakan kecupan manis mu masih ku buru direranting hari yang kau sendiri telah mengingkarinya.

Seketika saja hujan menguyur begitu deras seakan melarutkan aku kembali dalam mimpi, indah bersama mu. Duhai kekasih penawar hati yang harum mu seperti kuntum mawar diantara duri-duri meruncing haus akan darah yang menggenggam keindahan mu.

Sungguh aku tak bermaksud mencicipi keindahan mu, tidak merosak kelopak mu tidak juga membuat mu layu berguguran, aku hanya kumbang jalang yang terbang jauh dari awan. Bukan karna ketinggian bukan pula karna kerendahan hanya saja ku tak ingin jauh terbang dari mu.

Ya, mungkin saja aku lah orang yang pertama berbicara dengan mu lewat media surat untuk mengungkapkan perasaan cinta ku padamu, jika saja lewat telpon aku tidak begitu pandai berbicara karna tanpa menatap paras wajah mu, lewat SMS pun terlalu rumit karna banyak kata yang disingkatkan dan aku takut kau salah mengartikannya hingga merusak tatanan bahasa Indonesia, memberi bunga dan memberi coklat mungkin terlalu banyak orang melakukan itu, tapi aku heran sayang ku, mereka duduk berpasangan di café dan dikantin apakah mereka juga mengatakan sejuta cinta pada pasangan mereka, tapi lupakan itu karna maksud ku tak berbicara dengan mu tentang itu.

Jika saja kau bertanya, kapan aku jatuh cinta dan karna apa aku mencintai, sungguh aku tak ada jawaban tentang itu. Karna yang aku tahu aku telah jatuh cinta dengan mu sejak hari itu disana, ntah aku tak tahu apa penyebabnya, sebab yang ku alami hati ku berdebar tak menentu dikala aku menatap raut wajahmu, senang tak terhingga saat kau lirik dengan senyum penuh arti. Ya aku jatuh cinta dengan mu dan aku pun melihat sorot kolam mata mu seakan membenamkan wajah ku disana, aku belum belum menterjemahkan itu.

Detik berlalu berganti menit bahkan sampai bertemu dengan jam dan seterusnya hari berlalu namun rasa ini semakin mengunung semoga tak meletus menjadi bencana yang begitu dahsyat. Karna ku tahu kau tak begitu menghiraukan arti cinta bersahaja, sebab kau masih tertipu dengan masa lalu mu, dan aku tak memaksa mu dalam hal ini.

Senja pun dalam temaram suara-suara jangkrik menjadi nyanyian tersendiri, aku lega karna telah mengatakan cinta dalam media surat yang kini telah kau baca. Ada dan tiada cinta dari mu untuk ku itu tak mengapa, karna aku tak akan meletakkan cinta ku ditenggah lautan yang terlalu asyik terombang ambing.

Semoga saja kau tahu dan mengerti walau tak terbalas, akhir cinta adalah bahagia, bahagia mu bukan pada ku tetapi pada dirimu sendiri.

Yang menulis surat cinta

Orang Mencintai Mu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline