Lihat ke Halaman Asli

Bajingan Itu Aku

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak ada yang adil dan tidak ada yang salah karena semua itu pernah memberi kesempatan, baik itu perasaan cinta ku, kerinduan, bahkan aku tak tak pernah memaksa sebuah bentuk dikriminasi penindasan jiwa, semua berjalan dengan sendirinya, dimana aku menatap kamu dengan sebuah nafsu, aku dekati, aku kenali sebuah jeruji hati. Sungguh kasihan hawa nafsuku berubah setelah aku memahami butiran-butiran kristal yang menetes diwajah mu sungguh bersahaja, kau berlari kecil, tarian-tarian tangan mu saat kau melambai padaku, sebuah ukiran senyum menyimpan seribu makna, ya siapa saja lelaki yang memandang dan mengenali mu, dia akan simpati terhadapmu, tutur dan tingkah mu memberi seribu harapan yang membuat lelaki salah tingkah, salah penafsiran, ya akhirnya salah semua. Seperti aku yang salah mencemburui mu ketika kamu menerima telpon dari seseorang yang jelas-jelas aku tidak kenal, tapi dia begitu akrab dengan mu, dari pembicaraan kamu dengan makhluk yang mempunyai suara ditelpon itu, mana tahu itu paman mu, sepupu atau teman kamu dari kecil tapi itu lah perasaan aku tiap kali kamu berbicang-bicang ditelpon aku cemburu, pada hal itu wajar karena dia kekasih kamu, atau dia korban dari salah tingkah selanjutnya.

Jika tak mungkin bersama, jangan bersama, jika tak mungkin bersatu jangan disatukan, karena apa yang terjadi antara kita itu lumrah dan biasa-biasa saja walau kenyataannya aku belum mampu mencari perempuan yang bukan seperti dirimu, karena aku yakin bahwa tidak ada perempuan seperti kamu karena yang ada seperti dirimu hanya kamu keseorangan, ya mudah-mudahan semuanya baik-baik saja. Ada yang aku dapati dalam hari-hari ku dan ada yang menghilang dari yang pernah aku kenali dan mengenalinya.

Semua itu terlewati begitu saja tak ada tangis, sedih murung atau sejenisnya, bahkan semua itu penuh canda tawa dalam luka yang tergores karena tak ada rasa menyesal hanya karena mengenali kamu, bahwa aku bangga karena kamu mau singgah sebentar dalam hidup ku untuk memberi sedikit catatan kecil yang akan aku catatkan dalam gemuruh peradaban panca roba.

Disini mungkin aku tidak berkata bahwa aku tak layak untuk dicintai oleh dirimu atau oleh perempuan mana pun, bagiku semua cukup layak, yang akan kau jadikan belahan jiwa dan sandaran hatimu. Ya mungkin pertemuan kita terlambat atau memang karena kita bukan yang dilahirkan oleh seorang ibu yang sama, jika pertemuan kita lebih awal lagi dari pada kekasih mu itu, ya mungkin kita sepasang kekasih juga atau jika kita dilahirkan oleh seorang ibu yang sama mungkin kita bisa menjadi adek abang. Kemungkinan faktor itu kita tidak bisa menjadi sepasang kekasih atau saudara kandung. Itu semua rahasia Allah SWT , karena semua itu milik Allah SWT, eh bukan aku mengeluh pada nasib atau sepakat dengan nasib, tapi aku yakin itu kehendak Allah SWT, karena kita sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT.

Kenapa semua itu terjadi, karena semua itu kita inginkan, dulunya aku tak mau mengenali, tak mau memahami, semua enggan terasa saat itu aku tidak bisa dikatakan manusia yang baik, perlahan ku pelajari, memahami dan mengerti tentang orang lain dan aku berusaha untuk menjadi manusia yang baik, kesempatan itu aku lakukan sebuah kejujuran, cita-cita, pengabdian ku pada cinta, pengorbanan semua itu bukan hanya sekedar aku mencoba tapi semua itu ku lakukan dengan berjalannya waktu seiring usia dihari-hari ku bertambah yang semua itu semakin membuat aku dewasa, mengerti dengan situasi tapi aku juga belum bisa menjadi manusia yang baik karena bajingan itu aku.

Hanya orang-orang bodohlah yang mengatakan bahwa cinta melukainya, mengecewakannya, karena bagi ku cinta adalah karunia Allah SWT yang terindah yang dianugerahkan pada jiwa sang pecinta. Terluka bukan karena cinta tapi terluka dan kecewa hanya karena seseorang yang mengatakan bahwa dia menpunyai cinta dalam jiwa hati dan perasaannya tapi sungguh sayang karena seseorang tak bisa memaknai cinta dalam jiwa hati dan perasaannya. Betapa semua jadi bunga-bunga hidup,

”Ngapain abang ku”

“Ya lagi belajar menulis dengan perasaan, adek sendiri lagi ngapain aja?”

“Adek lagi mau shalat, abang udah shalat, klo blum kita shalat yok. Adek kangen ma abang”

“Abang orangnya ngak shalat, dan abang tau itu sangat-sangat bersalah tapi mudah-mudahan orang-orang yang shalat itu ikhlas. Adek shalat aja dulu, oa pa adek hanya sebatas mengatakan kangen.”

Tak ada bedanya antara hidup dan mati. Orang bersyukur karena hidup penuh warna. Dan orang mati bersyukur karena warna-warna hidup tak semuanya indah, bahkan terkadang terlalu buruk untuk dilihat."

"Tapi aku memilih untuk tidak jadi orang bodoh,"

Hanya karena telaj menjadi bajingan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline