Lihat ke Halaman Asli

Mari Kita Dukung Sepak Bola Indonesia!

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Saya termasuk yang menyayangkan terhentinya kompetisi sepak bola di indonesia. Ini adalah efek akibat tidak diakuinya PSSI dan kegiatannya oleh pemerintah. Pemerintah sendiri ingin agar kompetisi tetap jalan, tapi solidaritas status quo di sepak bola indonesia membuat operator kompetisi ikut-ikutan merasa tidak diakui.

Melihat sepanjang jalan perjuangan PSSI dan ‘dunia’nya dalam memajukan sepakbola indonesia, baik di dalam dan di luar negeri , serta terakhir, alasan kenapa PSSI akhirnya tidak diakui oleh pemerintah, saya jadi paham kenapa PSSI harus sejenak ‘berhenti’.

Ada beberapa pertanyaan, pertama: Prestasi. Coba ingat kapan terakhir timnas sepak bola Indonesia jadi kampiun dalam suatu kompetisi, katakanlah kelas regional Sea games? Kapan pernah main di kompetisi di Asian Games? Kapan pernah lolos kualifikasi PD? Tahun berapakah itu?

Kedua, kasus yang belum semoga belum (di)lupa(kan):sepak bola gajah. Jelas, amat jelas, sampai orang yang tidak doyan sepak bola juga tahu kalau itu bukan hanya tidak fair. Menurut saya itu pertandingan penipuan yang amat merusak tidak hanya sepak bola tapi juga semangat olah raga yaitu sportifitas! Bagaimana akhir kasusnya? Yang dihukum aktornya, dalangnya wallahualam!! Ini bukan yang pertama dan masih mungkin berulang.

Ketiga. Semoga masih ingat dengan pesepakbola asing yang main di kompetisi indonesia yang akhirnya meninggal karena sakit. Dia katanya tidak punya biaya untuk berobat karena gajinya ditunggak oleh klubnya. Ketahuan belum gajian karena sakit, tidak bisa bayar, lalu meninggal. Saya yakin masih banyak pemain yang gajinya tertunggak. Mereka protes tapi mungkin gak ada pilihan.

Keempat. Terakhir-terakhir kemarin ada berita orang ketangkap yang berusaha menyuap pemain untuk pengaturan skor pertandingan. Tidak jelas ujungnya solusinya.

Kelima, yang terakhir ini adalah yang menjadi alasan pemerintah bertindak. Klub profesional tidak punya dokumen legalitas. Bayangkan, usaha toko kecil saja ada urusan legalitasnya dengan pemerintah. Mobil motor saja harus ada STNK dan pajaknya baru bisa jalan. Ini klub profesioanl pada kompetisi nasional, dengan omzet miliaran rupiah tanpa dokumen dukungan legalitas? Apalagi urusan pajak?

Sebenarnya yang terakhir itu bukan yang menjadi alasan-alasan pemerintah tidak mengakui PSSI. Sepertinya pemerintah masih memberikan ruang kepada PSSI membenahi masalah-masalah tersebut. Tapi saya melihat PSSI tidak mengindahkan peringatan pemerintah itu. Bahkan mengabaikan dengan landasan usang memakai aturan-aturannya dari induknya FIFA. PSSI menjadi lembaga independen yang seolah tidak bisa diapa-apakan oleh negaranya sendiri. Bahkan ketika terjadi berbagai masalah seperti di atas tadi, PSSI seperti tutup mata dan telinga.

Tidak adil saya hanya menyebutkan masalah-masalah, kekurangan keburukan yang terjadi dan dihadapi oleh PSSI dalam mengelola sepak bola Indonesia tanpa ada hal yang positif sama sekali. Tapi coba buktikan sebaliknya. Saya dan pastinya seluruh rakyat bangsa dan negara indonesia, bangga luar biasa kalau sepak bola indonesia bisa bicara dan bahkan juara di berbagai level dunia sepak bola. Mungkin kita tidak perlu lagi menonton kompetisi liga di luar sana kalau kompetisi sepak bola sendiri begitu menggairahkan. Bahkan ketika itu kami tidak peduli lagi dengan bobroknya PSSI dan tata kelola sepak bola indonesia.

Tapi apakah mungkin ? Dengan organisasi yang mandeg, tata kelola serta kompetisi yang penuh masalah yang itu-itu saja tanpa solusi bisa sampai di PD?

Saya salut dengan tindakan negara (pemerintah) ini. Negara harus hadir. PSSI dan Sepak bola indonesia adalah aset negara dan bangsa Indonesia, bukan hanya aset FIFA. Mimpi bahwa Indonesia main di PD harus dimulai dari bangsa dan negara indonesia sendiri, bukan hanya maunya PSSI. FIFA tidak peduli Indonesia bisa main di PD atau tidak. Sekarang kita tunggu dan dorong pemerintah melangkah mengajak dan merangkul semua kekuatan dan aset sepak bola nasional.

Mari, ayo bangun, sepak bola bukan milik PSSI dan FIFA saja. Sepakbola indonesia adalah milik indonesia dan itu adalah milik kita semua. Ayo, mari bangun..!!!

http://benwaspada.com/?p=111




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline