Lihat ke Halaman Asli

Ina Purmini

ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Meski Harbolnas, Tetaplah Rasional dalam Berbelanja

Diperbarui: 27 Desember 2023   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Harbolnas | sumber: shutterstock

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) memang sangat menggiurkan dengan berbagai penawaran menarik. Barang yang ditawarkan banyak, bervariasi, memenuhi kebutuhan dari A-Z, dan tentu saja bagian yang paling menarik adalah harga diskon yang 'ugal-ugalan' alias terkadang sampai tidak masuk akal.

Sebagian orang selalu menanti saat-saat Harbolnas kemudian kalap membeli barang-barang yang tak begitu dibutuhkan hanya karena sedang diskon besar. 

Sebagian lagi menanti Harbolnas untuk mendapatkan harga yang pas di kantong untuk barang yang dibutuhkannya. Dan ada pula yang tak terpengaruh, Harbolnas atau tidak, belanja sesuai kebutuhan saja. Dan saya termasuk kelompok yang terakhir.

Saya suka berbelanja online, tetapi memang sesuai kebutuhan saja. Tak pernah menantikan datangnya Harbolnas. Mungkin karena saya termasuk konsumen yang sangat rasional. Mengapa rasional? Sebab saya suka hidup sederhana. Mengapa suka hidup sederhana? Sebab saya ingin mengimplementasikan salah satu ajaran nabi Muhammad untuk hidup sederhana yang juga merupakan salah satu nilai antikorupsi yang sangat bagus diterapkan dalam keseharian. Dengan hidup sederhana maka akan menekan nafsu serakah yang merupakan salah satu penyebab korupsi menurut John Bologne dalam GONE Theorynya. 

Wah, kayaknya alasan yang lebay ya? Hehe...iya, itu memang alasan yang terlalu lebay. Alasan yang sebenarnya sih karena keadaan, karena gaji pas-pasan, uang cuma segitu-gitunya dan sudah ada pos-pos pengeluarannya. 

Jadi ya, abaikanlah semua perdiskonan, promo menarik, cuci gudang dan flash sale. Kalau dibiarkan nafsu belanja membara, wah... berbahaya! 

Apakah tidak susah mengendalikan diri untuk tidak belanja, tidak tergiur barang-barang bagus seperti yang dimiliki teman-teman kantor? Apa tidak malu memakai barang-barang yang tidak selevel dengan teman-teman kantor?  

Ya sebenarnya susah di awalnya, apalagi dengan berbagai penawaran dalam kemudahan pembayaran, bisa dengan bayar nanti, bisa dicicil, bisa hutang bank, bisa pakai kartu kredit. 

Beberapa alasan di bawah ini yang menjadikan saya kuat bertahan untuk tidak mudah klik check out/beli sekarang.

1. Beli barang sesuai kebutuhan bukan sesuai keinginan

(foto : dokpri)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline