Lihat ke Halaman Asli

Ina Purmini

ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Camping, Healing yang Tak Bikin Kantong Kering

Diperbarui: 26 Agustus 2023   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Foto dokpri. Bersama mendirikan tenda)

Healing dalam bahasa Indonesia adalah penyembuhan atau pemulihan secara umum, baik mental maupun fisik. Oleh karenanya diksi healing sering digunakn untuk sebuah kegiatan atau aktifitas yang  membuat orang senang, gembira, bersuka cita sehingga fisik dan mentalnya kembali pulih dari kebosanan, stress atau tekanan akibat rutinitas pekerjaan sehari-hari.

Healing biasanya dilakukan dengan melakukan piknik atau berwisata baik wisata belanja, wisata kuliner ataupun wisata alam, baik di dalam ataupun di luar negeri. Namun healing tidak terbatas pada kegiatan di atas, karena melakukan hobby atau hal-hal remeh temeh pun bisa membuat seseorang pulih, misalnya berkebun, memancing, bernyanyi atau mencoba melakukan hal-hal baru yang menantang seperti naik gunung ataupun camping.

Camping merupakan salah satu aktifitas healing untuk seluruh keluarga yang mengasyikkan, mudah dan tentu saja murah. Seperti yang kami lakukan untuk mengisi liburan semester 1 tahun ini. Kami memilih melakukan camping di bumi perkemahan Tenjo Laut, di wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Kami membawa tenda sendiri, dan hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp20.000,- per orang. Kami juga membawa bahan mentah seperti beras, mie instan, telur, pisang rebus dan juga daging sapi yang sudah ditusuk sate (kebetulan habis hari raya Idul Adha) untuk dibakar malam harinya di atas api unggun. 

Makanan minuman cemilan selama camping aman, kami menyiapkan logistik lengkap termasuk roti tawar, aneka keripik, teh, kopi, susu bahkan jahe untuk dibakar dan dicampur kopi, susu atau teh biar badan terasa hangat.

Malam hari dalam suhu dingin yang mencapai 18 derajat celsius,  kami menyalakan api unggun dengan kayu bakar yang kami beli dari pengelola buper. Sambil berdiang mengelilingi api unggun kami membakar pisang dan juga sate. Kami juga memasak nasi sendiri dengan menggunakan nesting dan kompor gas kecil. 

Anak-anak bersemangat melakukannya, dan bersemangat pula menikmati hidangan yang dimasak sendiri. Meskipun nasinya terasa sedikit "ladhug" kurang matang sedikit, tetapi karena hasil karya sendiri maka terasa nikmat juga. 

(Foto dokpri. Bersantai dalam tenda)

Camping memang lebih repot karena harus membawa bekal segala macam perlengkapan, bahkan harus memasak sendiri, dibandingkan dengan piknik ke tempat wisata yang populer, dimana untuk makan kita tinggal menuju salah satu resto, pesan dan menikmati hidangan, mau nginep tinggal pesen hotel bisa tidur nyenyak tak perlu repot mendirikan tenda.

Namun ternyata di balik kerepotan camping, ada sejumlah manfaat yang kami rasakan, diantaranya adalah :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline