Lihat ke Halaman Asli

Inanur Ainiah

mahasiswa

Pengaruh Mainan Modern Vs Mainan Tradisional Pada Perkembangan Motorik Anak

Diperbarui: 7 November 2024   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring berjalannya waktu, cara  bermain anak mengalami perubahan yang signifikan. Dahulu, anak-anak sering bermain dengan mainan tradisional seperti bola, gasing, dan layang-layang, serta permainan yang memerlukan aktivitas fisik di luar rumah.Namun seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kini banyak anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget dan video game.Perubahan ini berdampak besar terhadap perkembangan motorik anak, baik motorik kasar (gerakan tubuh besar) maupun motorik halus (gerakan kecil  terkoordinasi).Mainan tradisional memberikan banyak manfaat dalam perkembangan motorik anak, terutama dalam hal koordinasi tubuh dan  motorik kasar dan halus.

beberapa manfaat yang didapat anak dari bermain  mainan tradisional.Yang pertama Keterampilan Motorik Kasar (Gerakan Besar) Mainan seperti bola, lompat tali, sepeda, dan petak umpet mendorong anak untuk  aktif. Aktivitas fisik seperti berlari, melompat, dan melempar bola tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendorong perkembangan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh anak Anda.Permainan di luar ruangan yang melibatkan aktivitas fisik  langsung dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan keterampilan motorik  anak secara keseluruhan.Keterampilan Motorik Halus (Gerakan Kecil) Mainan seperti puzzle, balok kayu, atau permainan tradisional lainnya yang melibatkan manipulasi benda-benda kecil dapat melatih keterampilan motorik halus. Anak yang banyak bermain dengan benda-benda kecil belajar  menggerakkan jari tangan, tangan, dan  kaki dengan lebih tepat.Penggunaan alat tulis, alat tulis, atau penataan mainan yang memerlukan ketelitian juga dapat meningkatkan koordinasi tangan-mata anak.

Kreativitas dan Imajinasi Permainan tradisional seringkali mengandung unsur imajinasi dan kreativitas.Anak-anak dapat membuat cerita, aturan, dan peran mereka sendiri selama bermain, merangsang pemikiran kreatif dan keterampilan memecahkan masalah.Misalnya, bermain dengan naga atau berperan sebagai dokter atau guru dapat membantu anak-anak meningkatkan keterampilan sosial dan kecerdasan emosional mereka.Di sisi lain, perkembangan teknologi memberikan dampak  berbeda terhadap perkembangan motorik anak. seperti smartphone, tablet, dan konsol video game kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak, dan banyak anak lebih memilih bermain dengan perangkat tersebut daripada bermain di luar.

 Dampak Positif Teknologi Permainan Edukasi: Beberapa aplikasi dan permainan berbasis teknologi dapat menstimulasi perkembangan motorik halus khususnya mengenai koordinasi tangan dan mata.Misalnya, permainan yang memerlukan sentuhan layar untuk menggambar atau menyusun puzzle dapat meningkatkan keterampilan  presisi dan koordinasi anak.Pelatihan Kognitif: Beberapa video game yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan reaksi, seperti game simulasi dan game strategi, dapat melatih otak anak dan meningkatkan kemampuannya dalam  berpikir cepat dan mengambil keputusan yang baik.

Dampak negatif teknologi yaitu Kurangnya aktivitas fisik: Salah satu masalah utama yang disebabkan oleh meningkatnya penggunaan teknologi adalah berkurangnya waktu yang dimiliki anak untuk berolahraga. Duduk  di depan layar dalam jangka waktu lama dapat mengurangi jumlah waktu yang Anda habiskan untuk melakukan aktivitas fisik, yang penting untuk pengembangan keterampilan motorik kasar.Masalah Kesehatan: Terlalu banyak waktu di depan layar tidak hanya mempengaruhi perkembangan motorik anak, tetapi juga  menyebabkan gangguan kesehatan seperti obesitas, gangguan penglihatan, dan postur tubuh yang buruk karena duduk terlalu lama dapat menimbulkan masalah.Gangguan Sosial: Permainan yang dimainkan secara digital cenderung bersifat individual sehingga dapat mengurangi peluang anak untuk berinteraksi sosial  langsung dengan teman sebayanya. Padahal, interaksi sosial sangat penting bagi perkembangan sosial dan emosional anak.

Kunci terpenting dalam mengembangkan kemampuan motorik anak adalah dengan menyeimbangkan antara aktivitas fisik menggunakan mainan tradisional dan penggunaan teknologi.Orang tua dan wali hendaknya mengawasi dan membatasi waktu yang dihabiskan anak untuk menggunakan gadget dan mendorong mereka untuk bermain di luar ruangan bersama teman-temannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline