Lihat ke Halaman Asli

Sydney Story Factory: Mari Berimajinasi

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Greeting, Earthlings!" saya, Lona, dan Pheonix berseru sambil memberikan gerakan teatrikal untuk memberi salam kepada para volunteer lain.

Hari itu, saya mengikuti proses seleksi dan pelatihan untuk menjadi volunteer yang diadakan oleh Sydney Story Factory. Sydney Story Factory adalah sebuah organisasi non-profit yang didirikan oleh para jurnalis di Sydney untuk membantu anak-anak dalam berkhayal, berimajinasi, kemudian menuangkannya menjadi karya kreatif berupa tulisan.

Saya sangat jatuh cinta dengan konsep organisasi ini. Keseluruhan konsepnya. Baik visi, misi, tujuan, hingga detil markas dan cara pelatihannya. Semuanya begitu terkonsep, semuanya terasa begitu profesional, namun juga terasa hangat, akrab, dan menyenangkan.

Organisasi ini memiliki markas bernama The Martian Embassy. Sebuah gedung mungil yang disulap menjadi kedutaan besar para Alien. Ya, desain ruangan, perabotan, serta detil pernak-pernik di dalam ruangan ini benar-benar seperti portal yang menghubungkan antara warga 'asing' dengan warga bumi. Lantai abu-abu seperti lantai UFO, dinding berliku-liku dan bersekat-sekat, efek pencahayaan berwarna hijau yang sangat The X Files dan Roswell. Tidak hanya itu, begitu masuk, di depan pintu saya disambut oleh seorang Alien, yang untungnya statis, lengkap dengan pakaian kedutaan besarnya.

Pernak-pernik yang dipajang dan ternyata juga dijual di The Martian Embassy ini juga unik-unik. Ada paspor untuk pergi berkelana ke luar angkasa, ada kaleng-kaleng berisi berlabelkan survival kit saat mengunjungi Bumi seperti "Human Disguise Kit", "Gravity", dan lain sebagainya. Semuanya lengkap dengan label "Made in Mars". Saya benar-benar terkagum-kagum dengan desain ruangan ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="442" caption="Martian Embassy, Markas Sydney Story Factory"][/caption]

Tidak hanya disambut dengan markas yang begitu "aneh", hari itu saya juga menjalani proses pelatihan yang tidak kalah "aneh". Namun kebetulan karena saya juga termasuk golongan orang-orang "aneh", jadinya saya merasa sangat nyaman dan senang menjalankan pelatihan hari itu. Feels like home!

Pelatihan diawali perintah untuk memberi salam kepada orang-orang bumi jika tanpa sengaja kami, sebagai makhluk Mars, bertemu dengan mereka. Saya tidak menyangka para volunteer lain yang dari luar terlihat cool dan serius, pada saat memberi salam bisa bergerak-gerak dan bersuara-suara aneh ala selayaknya karakter Alien yang ada di kepala mereka.

Setelah saling menyapa dan mengenal satu sama lain, pelatihan pun dilanjutkan dengan penjelasan lebih lanjut mengenai organisasi ini, penjelasan detil tentang apa yang akan kami lakukan ke depannya, serta tips-tips dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul ketika berinteraksi bersama anak-anak. Setelah itu, untuk memberi gambaran tentang apa yang akan kami lakukan bersama anak-anak nantinya, masing-masing kelompok diminta untuk berkhayal dan membuat cerita mengenai kedatangan seorang makhluk Mars di Bumi.

Saya dan kelompok saya membayangkan seorang makhluk Mars yang sedang berpatroli di pantai Manly dengan pesawat transparan dan tidak kasatmata nya, tiba-tiba dikerubuti oleh puluhan bahkan ratusan ekor burung camar, yang kemudian beramai-ramai membuang 'kotoran' di sekitar makhluk Mars tersebut, sehingga pesawat transparannya menjadi terlihat, dan orang-orang di tepi pantai menjadi heboh dan panik karena melihat alien penuhpoop di hadapan mereka. Dan seterusnya, dan seterusnya.

Saya sangat senang dengan proses ini, karena saya bisa bebas berkhayal. Tanpa ada batasan-batasan struktur kalau sedang menulis essay ataupun batasan kelogisan kalau sedang menulis cerpen. Dan ternyata tidak cuma kelompok saya saja yang mengeluarkan cerita-cerita 'konyol' dan 'tidak logis' seperti itu. Semua volunteer dari kelompok lain juga masing-masing membacakan cerita kreatif mereka. Senang!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline