Lihat ke Halaman Asli

Inayatun Najikah

Penulis Lepas, Pecinta Buku

Tidak Seperti Perayaan Sebelumnya

Diperbarui: 25 Desember 2024   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi 

Hari ini tak ada perayaan seperti biasanya membelikan dirimu jajanan pasar. Padatnya agenda yang kita lewati bersama hari ini cukup menguras banyak emosi dan tenaga. Dari pagi hingga kembali pagi lagi kita selalu bersama untuk menyelesaikan satu demi satu tanggung jawab yang kita emban ini. Bukan tak mudah, beberapa saya sering menjumpai dirimu yang berubah raut wajah. Kau menjadi begitu keras dan sangat tak bisa diajak kompromi. Namun saya tetap berusaha untuk disampingmu mengingatkanmu berbagai hal. 

Maafkan sayang karena hari ini tak ada perayaan seperti biasanya. Semoga kamu bisa mengerti. Dan saya ingin mengatakan jika pada saat emosi dan ekspresimu berubah, jujur saya sebenarnya sangat takut. Takut karena khawatir jika kemarahanmu akan  membuat segalanya semakin kacau. Dari sisi kesehatanmu hingga kegiatan yang kau jalani. Pasti akan menemui banyak rintangan dan kebuntuan.

Saya belajar untuk menahan dan tetap tenang menghadapi dirimu. Karena kamu pasti akan berkata jika saya tak tahu apa-apa tentang apa yang kau putuskan. Ada banyak cerita yang belum kamu ceritakan sepenuhnya kepada saya, dan saya belajar untuk memakluminya. Kamu pernah berkata jika dirimu adalah termasuk orang yang tak mudah berbagi kisah, dan untuk mengungkapkan semua itu harus ada semacam pancingan terlebih dahulu.

Sepanjang saya bersama dirimu hal itu kembali terus terulang. Kamu belum terbiasa berbagi apapun kepada saya dan masih berusaha untuk menyelesaikannya seorang diri. Saya sadar saya tak mampu merubah itu semua. Namun saya bisa memilih untuk tetap bersama dirimu dengan terus berlatih untuk sabar.

Memang sangat berat jika sesuatu hanya sepihak yang mengusahakan. Namun kamu juga tak sepenuhnya salah. Karena saya yakin kamu pun telah berusaha secara maksimal untuk pelan-pelan merubah itu semua. Bahkan untuk usaha tetap mempertahankan jalinan cinta kita, kamu sangat mengusahakannya. Berbanding terbalik dengan saya yang ingin segera berakhir. Sebuah proses memang panjang dan berat, bukan.

Terimakasih sayang untuk semuanya. Terimakasih untuk cinta kasihnya. Saya tahu dan sadar apa yang kita usahakan hari ini belum tentu hasilnya seperti yang kita harapkan. Dan saya juga sadar untuk tak terlalu berharap akan dirimu untuk memilih saya. Karena saya hanyalah perempuan biasa dengan segala kekurangan maupun kelebihannya. Terimakasih untuk kerjasama yang selalu membuat saya merasa terbang bahagia. Saya mencintaimu sayang. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline