Lihat ke Halaman Asli

Inayatun Najikah

Penulis Lepas, Pecinta Buku

Romantisme Kami

Diperbarui: 9 Oktober 2024   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi 

Semakin dewasa seseorang cara berpikirnya pun kian berkembang. Tak mudah gegabah dalam mengambil keputusan. Semua dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Meski tak dipungkiri namanya manusia sedikit banyak pasti melakukan kesalahan. Tentu semua membutuhkan proses panjang untuk sampai dititik tersebut.

Saya merasa, baik saya maupun kekasih pada hari ini telah mampu memilah dan memilih keputusan yang hendak kami jalani. Bukan hanya soal asmara, melainkan lebih dari itu. Karena begitu banyak hal yang mesti kami lewati bersama untuk tetap menciptakan suasana adem dan kondusif.

Karena banyak hal yang kami jalani, menjadi salah satu alasan berkurangnya waktu berdua kami. Saya masih ingat waktu pertama kali dia mencoba mendekat dan merayu saya. Sepekan sekali ia mengajak saya untuk menikmati coffe dan camilan sebagai pelengkap kencan kami. Terkadang ia juga mengajak saya nonton film di bioskop, dan hampir 24 jam non stop ia mengabari saya.

Begitu saya sudah mampu ia raih, hal-hal tadi sekarang sudah jarang saya dapatkan. Saking banyaknya hal yang mesti kami berdua selesaikan, hingga membuat kami tak punya cukup waktu untuk berkencan layaknya anak muda yang tengah kasmaran. Namun meski begitu, keromantisan kami tetap terjaga dengan selalu berkomunikasi dan bekerja sama bahagia ketika ada kesempatan.

Sebagai seorang perempuan yang normal, awalnya saya sempat merasa jengkel. Mengapa dan mengapa. Selalu ada pertanyaan yang muncul. Namun karena ia memenuhi apa yang saya inginkan, yaitu dengan melibatkan saya dalam berbagai kesibukannya, saya mulai memahami.

Romantis dalam bayangan saya bukan lagi tentang seberapa sering diajak jalan, nonton bareng, atau memberi bunga. Romantis yang sedang saya jalani bersama kekasih sekarang adalah senantiasa saling membersamai dalam  setiap keadaan, dan saling memberi kebahagiaan. Meski hal itu hanya kami yang dapat merasakannya. 

Dan ketika kami sedang mengalami masalah atau perselisihan pandangan, kami senantiasa menyelesaikannya dengan kerjasama bahagia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline