Lihat ke Halaman Asli

Inayatun Najikah

Penulis Lepas, Pecinta Buku

Pengingat

Diperbarui: 31 Juli 2024   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Beberapa hari yang lalu saat saya berselancar di Instagram, ada sebuah postingan dari artis yang menjadi idola saya. Dalam unggahannya tersebut, ia menceritakan dalam caption yang kurang lebih intinya adalah ia selalu diingatkan oleh orang lain perihal hidup. Sebagai manusia dalam menjalani kehidupan ini, terkadang melakukan kesalahan entah sebab lupa atau tanpa sengaja menyakiti orang lain dengan ucapan dan tingkah laku. Oleh sebab itu manusia perlu diingatkan untuk tetap selaras menjalani kehidupan ini.

Saya membaca dan memaknai apa yang disampaikan tersebut, lalu mengaitkannya dengan kisah asmara kita. Kita dipertemukan untuk saling mengingatkan dan tentunya saling mencintai. Kehadiranmu dihidup saya banyak memberikan warna. Saya akhirnya tahu banyak hal dari berbagai sisi. Meski pada kenyataannya saya harus terus belajar. Hubungan yang terbangun dari ketidaksengajaan ini membuat kita saling mengerti satu sama lain.

Bahkan hingga kini saat saya sedang merasakan sesuatu sebelum cerita kepadamu, kamu sudah tahu apa yang saya rasakan. Terimakasih sayang karena telah menjadi pengingat dan mencintai saya sedalam ini.

Hari ini saya bahagia melihatmu banyak perkembangan. Kamu mulai bisa bercerita tentang apa saja. Kamu juga menciptakan banyak karya. Meski sifatmu yang terburu-buru dan selalu ingin semuanya selesai masih saja bertahan, tapi saya yakin kamu pasti akan bisa menyeimbangkannya sayang. Ingatlah selalu pesan dan nasihat ibu untuk menikmati setiap proses yang kamu lewati.

Dulu saat kamu mulai mendekati saya entah itu suatu kesengajaan atau tidak. Tetapi ada banyak hal yang dulunya barangkali tanpa sengaja kamu ucapkan kini menjadi kenyataan. Saya tidak bermaksud untuk menjadi "sok" atau mengatur hidupmu. Jika kamu menganggap demikian, tolong maafkan saya dan kita bisa mendiskusikannya. 

Jujur saya bahagia sayang melihat dirimu dilimpahi kebahagiaan oleh Tuhan. Tetaplah menjadi laki-laki baik seperti yang saya kenal sekarang. Meski tugas dan tanggungjawabnya kini semakin banyak dan berat, ingatlah bahwa saya akan selalu menemani kamu. Saya tidak berjanji, tetapi saya akan mengusahakannya. Untuk mengurai beban yang kita emban, jadi kapan bisa pergi berlibur bersama, sayang? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline