Lihat ke Halaman Asli

Inayatun Najikah

Penulis Lepas, Pecinta Buku

Terima Kasih Telah Bertahan

Diperbarui: 27 September 2023   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi 

Sayang, kau tahu beberapa hari terakhir ini saya begitu bahagia. Meski tak dipungkiri ada air mata yang dengan setia mengiringinya. Kau telah berkenan berusaha menjadi seperti yang saya inginkan. Kau kembali mau bercerita lalu bercinta. Saya sempat mengkhawatirkan kondisimu yang harus pontang panting kesana kemari menyelesaikan tugas dan masalah seorang diri. Padahal saya selalu berharap kau mau melibatkan saya dalam setiap urusanmu. Bukan maksud hati ingin mencampuri privasimu terlalu dalam, tapi bukankah kita adalah sepasang kekasih? dimana kesalingan selalu menjadi landasan utamanya.

Saya tak pernah memaksa dirimu untuk harus bercerita pasal apa saja masalah yang tengah kau hadapi. Saya hanya meminta katakanlah yang jujur perihal apapun yang kau rasakan. Saat kau sedang marah, kecewa, atau bahkan takut sekalipun, kau bisa mengatakan itu kepada saya. Karena kamu tak pernah sendiri sayang. Saya akan selalu ada dan bersamamu. Jadi kau tak perlu sungkan atau semacamnya. 

Saya sangat berterimakasih karena beberapa waktu yang lalu kau bisa mengutarakan perasaanmu tersebut kepada saya. Ketika kau ingin sendiri mencari ketenangan dan solusi akan permasalahan yang tengah singgah kepadamu. Saya izinkan dan memberimu waktu sampai semuanya benar-benar kembali. Kau kembali pada perasaan yang nyaman dan damai. Karena saya selalu berpesan kepadamu, jangan pernah mengambil keputusan disaat kondisi sedang marah. Dan ingatlah untuk selalu tersenyum.

Sebagai seorang kekasih, mana tega saya melihat kesedihan dari wajah dan sorot matamu. Saya selalu menawarkan diri untuk menjadi tempatmu berkeluh kesah, bahkan saya siap menjadi sasaran amarahmu. Karena bagi saya jika kau telah mengeluarkan semua kegelisahan dihati, kau akan menjadi tenang dan saat itulah saya akan memelukmu dan memberimu sebuah dukungan dan semangat. Tetapi maafkanlah saya sayang. Jika niat ini malah membuatmu risih atau semacamnya. Saya hanya khawatir denganmu.

Sayang, terimakasih telah bertahan dan mempertahankan cinta kita. Kedepan kita tak pernah tahu akan bertemu atau dipertemukan dengan hal apa. Bisa jadi akan ada rintangan yang lebih besar, atau bisa jadi akan ada kebahagiaan yang luar biasa. Saya hanya ingin meminta kepadamu untuk tetap memegang tangan saya agar kita tetap berkesalingan, bercerita, bercinta, dan segalanya. Saya sungguh mencintai dirimu. I love you cintaku.

Dan tepat ditanggal ini pada bulan yang akan datang, akankah kita bisa pergi bersama lagi menikmati suasana kota Istimewa untuk yang ketiga kalinya? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline