Lihat ke Halaman Asli

Ina Meilani

Mahasiswa

KKN Tematik UPI: Keluarga Miskin Berhak Dapat Layanan Pendidikan

Diperbarui: 3 Agustus 2022   09:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Serang-Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Serang (UPI Serang) melakukan kegiatan KKN pemberdayaan masyarakat. Kegiatan KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’S Desa dan MBKM yang berlangsung hingga 11 Agustus 2022.

 KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s) Desa dan MBKM didasarkan atas permasalahan yang timbul di Indonesia. Permasalahan tersebut meliputi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, tingkat kemiskinan, rasio gini, indeks pembangunan manusia, emisi gas rumah kaca, nilai tukar petani, dan nilai tukar nelayan.

 Salah satu tema yang diangkat adalah “Desa Tanpa Kemiskinan”. Tema tersebut memiliki beberapa kegiatan diantaranya, setiap mahasiswa melakukan sosialisasi, edukasi, pendampingan, serta pendataan. Dimana pendataan yang dimaksud adalah tingkat kemiskinan warga desa, persentase warga desa peserta Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan,

 Selain itu, ada pula pendataan mengenai keluarga miskin penerima bantuan sosial, keluarga miskin mendapat layanan kesehatan, pendidikan, air bersih, dan hunian layak. keluarga miskin korban bencana yang ditangani dan juga kepemilikan aset dasar modern.

 Desa Kaujon yang berada di Jl Empat Lima Gg Bhineka Kaujon Baru , RT 03, RW 13, Serang, Banten terpilih menjadi tempat KKN dengan program keluarga miskin mendapat layanan pendidikan, dan keluarga miskin mendapat bantuan pendidikan. Kegiatan KKN juga didukung oleh perizinan dari ketua RT dan Kelurahan setempat.

 “Asal program atau kegiatan yang dijalankan positif saya pasti mengizinkan neng,” tegas Ketua RT 03, Samsuri.

 Pemilihan tema program keluarga miskin mendapat layanan pendidikan dilakukan karenakan sejak 2 tahun lalu Indonesia dilanda sebuah wabah yaitu COVID-19 sehingga pembelajaran tatap muka yang biasanya dilakukan secara tatap muka, dinonaktifkan sementara dan diganti dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) inilah yang menyebabkan banyak siswa mengalami “Loss Learning”. Keadaan Loss Learning merupakan hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik itu secara umum atau spesifik. Sehingga keadaan ini memperlihatkan bahwa siswa dianggap kehilangan pembelajaran atau tidak belajar apa-apa. Dari penjelasan tersebut dapat ditanggulangi dengan adanya Bimbingan Belajar.

 Terselenggaranya kegiatan KKN di Desa Kaujon ini disambut baik oleh warga sekitar khususnya para ibu yang kesulitan mengajar anak di rumah.

 “Boleh banget tuh programnya soalnya saya juga bingung cara ngajarin anaknya gimana. Udah mah saya pendidikannya juga rendah. Kalau ada PR waktu corona saya apa apa jadinya liat dari internet. Tapi kalau liat internet juga kasian anaknya ga ngerti-ngerti,” jelas Ambar selaku orang tua.

 Warga sekitar sebenarnya mempunyai keinginan untuk memasukkan anaknya ke tempat bimbingan belajar karena pendidikan orang tua yang rendah sehingga tidak mampu mengajar anaknya secara maksimal. Akan tetapi banyak dari mereka yang secara ekonomi tidak mencukupi, maka dari itu anak tersebut tidak dimasukkan kedalam Bimbingan Belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline