Politik dalam islam
Islam adalah agama yang sempurna, (Q.S. Al-Maaidah : 3) dan tidak ada agama yang diterima di sisi Allah Swt kecuali Islam, yaitu dengan mengikuti rasul yang diutus-Nya (Q.S. Ali Imran : 19), demikian kata Drs. H. Moh. Rosyad, M.Si., Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar.
Islam mengajar kan kita untuk berpolitik dengan baik Dalam muamalah siyasah terdapat siyasah dusturiyan (konstitusi), siyasah tasri'iyah (legeslatif), siyasah qadhaiyah (peradilan), siyasah maliyah (keuangan), siyasah idariyah (administrasi), siyasah tanfiziyah (eksekutif) dan siyasah kharijiah (luar negeri). Islam mengatur detail kehidupan manusia, baik dalam bermasyarakat, berbangsa, bernegara, termasuk tata cara pemilihan pemimpinnya (berpolitik). Auran islam mencakup semua unsur kehidupan, mulai dari proses kejadian manusia, kematian manusia sampai dibangkitkan lagi kelak di akherat nanti. Dan Seorang Muslim diperintahkan untuk mengikuti ajaran tersebut secara sempurna, artinya; islam memang tidak berpolitik, tetapi orangnya yang berpolitik, demikian kata Drs. H. Moh. Rosyad, M.Si.
Politik adalah ilmu yang sangat muliyah, karena politik adalah segala usaha yang ditempuh oleh warga negara untuk mewujudkan kebaikan, keadilan dan kemaslahatan bersama, mulai dari perumusan perencanaan, pelaksanaan kebijakan publik, yang berkaitan dengan penyelenggaraan publik pemerintahan dan negara. Bahkan kata KH. Ahmad Bahauddin Nursalim "Satu undang-undang yang bermanfaat untuk masyarakat lebih baik daripada anda mengemukakan 5 hadist tanpa mengimplementasikan hadist tersebut".
Politik dipandang sebagai bagian dari ibadah sehingga harus dilakukan bedasarkan prinsip-prinsip ibadah. Karena berapa banyak politisi yang sudah menjabat tetapi terjangkit kasus korupsi dan terkena penyakit israf dan tabsir akhirnya mereka terlena pada kehidupan dunia yaitu bukan beribadah melainkan mencari harta Naudzubillah Min Dzalik, Oleh karena itu kita harus mendidik dan belajar cara menjadi politisi islam yang baik dan benar agar tidak lalai dalam menjalankan kewajiban tugasnya.
Aspek politik dari Islam berasal dari Qur'an, dan Sunnah (ucapan dan perilaku Nabi Muhammad), sejarah Muslim, dan elemen gerakan politik baik di dalam ataupun di luar Islam. Dan sifat nabi dalam memimpin yaitu Shiddiq , Amanah, fathonah, dan tablig seharusnya seorang politikus harus memiliki sifat seperti itu jika dia berlandaskan aqidah dalam islam dan sunnah nabi muhammad saw. Tetapi kita sebagai generasi muda masih banyak melihat beberapa kasus yang menjerat politikus Indonesia, hal ini yang mendorong saya untuk membuat tulisan ini.
Mungkin kita bisa memperbaiki sitem ini oleh diri kita agar kita bisa membawa bangsa ini ke arah Baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Oleh karena itu kita harus memperkuat aqidah islamiya dan menjalankan sunnah nabi. Semoga kita menjadi pemuda yang berguna bagi bangsa dan agama dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk kedepanya. Wassalamualaikum Wr. Wb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H