Lihat ke Halaman Asli

Yantul

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

Berantakan

Diperbarui: 16 Juni 2020   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam geming malam yang mendalam aku tersuntuk dalam wejangan waktu yang semakin naif. Bulir-bulir pikiran melayang tak tentu, menciptakan simfoni sentimen yang beralun runyam.

Sprei, Bantal, Guling hingga ranjang mematung dalam keberantakannya bilik yang menampung resah atas pasarah, rona dinding jua membisu, menatap ujung-ujung kenestapaan yang riang memeluk diriku

Cemas menyeruak dalam nalar yang berkaru. Keping-keping asa tak lagi memperkasa

Sebab sangkakala harapan berhenti mengalunkan rasa

Yang sempat menyeruak dalam daksa

Aku masih termangut dalam lekuk-lekuk sedih yang mendidih Dalam cumbu dimensi jenaka yang tak beretika.

Sejenaka itukah kau meninggalkanku?

Dalam derasnya rinai renjana untukmu

Sedang kau kaku membalas senyumku

Kau buat seolah aku adalah peri hibatmu yang kau dambakan. Nyatanya aku adalah neraka untuk kau elakkan.

Terimakasih....

Atas engkau yang berhasil membuatku berantakan

Hingga terlentang mimpi-mimpi yang kusematkan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline