[caption id="attachment_90349" align="alignleft" width="300" caption="@komplek mesjid warga minoritas"][/caption] Saat berkunjung ke Kupang pada 7-10 Februari lalu, saya terkesan dengan warga muslim yang minoritas di kota itu. Karena minoritas, sehingga untuk menemukan mesjid atau mushalla tidak segampang seperti di kota saya yang mayoritas muslim. Usai acara pada hari pertama dan bertepatan dengan waktu sholat zuhur kami diantar ke sebuah mesjid . Sebuah mesjid yang berukuran kecil tapi lumayan megah. Nurul Hidayah nama mesjidnya. Pengurus mesjid yang sudah selesai sholat menyambut kami dengan ramah. Mereka seakan sudah tahu kalau peserta Hari Pers Nasional tahun 2011 akan sholat di mesjd itu, sehingga menyediakan sejumlah sandal jepit baru.Bahkan mereka menyediakan mukena bersih dan sepertinya selama ini disimpan dan dipakai khusus sholat Ied. Yang membuat saya terkesan lagi adalah kamar mandi dan tempat wudhunya yang bersih.Sehingga nyaman bagi kita untuk melakukan aktifitas bersuci dan wudhu. Lingkungan mesjid yang terletak di atas tebing tepat di bibir pantai itu juga bersih. Masuk ke bahagian dalam, tampak mesjid itu benar-benar diagungkan sebagai rumah Allah. Sejumlah ornamen dan hiasan bernuansa islam menghiasi bahagian dalam. Menurut seorang pengurus yang sempat saya ajak berbincang, mesjid itu didirikan oleh swadaya warga. Mesjid itu katanya masih lumayan baru. Sementara dari LO yang mendampingi kami dan kebetulan juga muslimah, mengatakan warga muslim sangat minoritas di kota itu.Tapi mereka cukup kompak. Semoga kerukunan intra dan antar umat beragama di sana tetap terjalin baik.Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H