Lihat ke Halaman Asli

Ina Fatah

blogger, penulis, karyawan

Villa di Bukit Batu, Potensi yang Terpendam

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12917355131467034516

[caption id="attachment_79012" align="alignleft" width="300" caption="hutan di sekeliling villa "][/caption] [caption id="attachment_79013" align="aligncenter" width="300" caption="batu-batu raksasa ribuan tahun"]

1291735724392026660

[/caption] Subhanallah, itu yang terucap dari mulut saya teman-teman lain ketika memasuki komplek Villa Bukit Tiram, di desa Bintan Bekapur, Bintan Buyu, Kabupaten Bintan, Jumat sore (3/12). Kekaguman itu terlontar karena tidak menyangka, di tengah hutan di kaki Gunung Bintan dan yang lebih mengagetkan di atas bukit batu berdiri villa-villa dengan nuansa alami. Villa-villa yang baru berjumlah 10 unit itu, berdiri di pinggang bukit. Hanya satu villa utama yang berdiri di puncak bukit. Batu-batu besar yang dipastikan berusia ribuan tahun menghiasi setiap sudut komplek villa. Sementara tanaman-tanaman khas hutan menambah kealamiannya. Pemandangan alam di sekeliling bukit itu sangat indah, karena kita bisa melihat Gunung Bintan -gunung satu-satunya di Pulau Bintan- dari dekat. Bisa melihat laut yang mengeliling Pulau Bintan serta melihat kapal dan sejumlah bangunan tinggi di Kota Tanjungpinang, khususnya Kantor Walikota yang berada di Senggarang. Saya langsung update status di facebook tentang keindahan tempat itu dan sejumlah komentar pun bermunculan. Ternyata memang tempat itu belum diketahui banyak orang bahkan warga di sekitar itu juga masih sedikit yang tahu. Saya bersama sejumlah teman-teman datang ke tempat itu atas undangan Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, dalam rangka sarasehan penulis. Ternyata pihak Dispar juga baru tahu ada tempat seindah itu baru baru ini. [caption id="attachment_78867" align="alignleft" width="200" caption="gunung bintan terlihat jelas dr villa"]

12916572121604725488

[/caption] Ternyata dari hasil ngobrol  saya dengan yang punya villa itu, Pak Norman, villa itu sengaja belum terekspos ke masyarakat karena memang belum saatnya di launching. Karena ia masih ingin sempurna semua villa yang ditargetkan jumlahnya selesai dibangun. Memang pada saat itu sedang ada pembangunan tambahan kamar. Norman yang etnis China ternyata adalah seorang pengusaha besar. Tapi, ia sangat low profile. Pada saat kegiatan itu, ia turun tangan langsung melayani kami, khususnya dalam menyiapkan makanan di meja prasmanan. Ia mengontrol lauk dan kebutuhan lainnya, meski ada karyawannya. Yang lebih membuat saya kagum, ia tampil santai seakan bukan dia yang memiliki villa itu. Baju kaos putih tipis dan celana pendek. Berbeda dengan karyawannya yang mengenakan celana panjang. Dari hasil ngobrol saya dengan keponakannya, yang membantu dia di sana ( maaf namanya lupa), Norman memiliki pabrik  dan kafe di Kota Batam. Selain itu dalam waktu dekat sebuah restoan seafood juga akan beroperasi tak jauh dari villa itu. Bukit batu itu dan tanah di sekitarnya adalah milik buyut mereka. Villa itu sendiri sebenarnya sudah berdiri sejak 10 tahun lalu secara berangsur-angsur dibangun. Selama ini baru diperuntukan untuk villa keluarga dan tempat acara internal perusahannya.Tapi, ditargetkan tahun depan villa itu akan beroperasi.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline