Menggaungkan spirit Muda Mendunia lewat paduan suara
Apa sih ekspektasi kamu ketika pertama kali beralih status menjadi seorang mahasiswa? Berharap bisa menjalani masa 4 tahun fokus meraih deretan huruf A diakhir semester? Maybe just let it flow, nikmati masa-masa remaja akhir di perantauan? Atau alih-alih disebut mahasiswa kupu-kupu, kamu justru senang menyibukkan diri berbonus upgrade skill dan pengalaman? Well, itu semua bisa jadi merupakan dilema paling klasik yang pernah dirasakan oleh hampir semua anak OSIS, ketika kehidupannya tiba-tiba berubah total sejak berlabelkan mahasiswa baru.
Berkaca dari beberapa pertanyaan di atas. Alhasil, ketika mengikuti Masa Ta'aruf (MATAF) yang menjadi salah satu tradisi rangkain acara hajat penyambutan para maba di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, tahun 2014 silam. Saya pun mantap melabuhkan harapan 4 tahun kegiatan di luar perkuliahan, pada Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa Sunshine Voice UMY atau yang akrab disebut UKM PSM SSV UMY.
Dari sinilah torehan pengalaman, pelajaran hidup hingga kesempatan luar biasa yang sebelumnya tak pernah terbayangkan pun tercipta. Keajaiban itu pun terangkum dalam 3 babak paling bersejarah, dimana momen-momen tersebutlah yang mengantarkan saya menjadi versi terbaik dari "Muda Mendunia".
1st stage : 8th International Choir Festival Grand Prix Pattaya, Thailand (2015)
Sumber : https://www.instagram.com/sunshinevoiceumy/
Sebagai anak bawang kala itu, tak pernah terlintas di benak siapapun bahwa kami angkatan 17 akan dilibatkan dalam agenda besar Sunshine Voice UMY (SSV UMY). Agenda besar itu merupakan keikutsertaan SSV dalam ajang Festival Paduan Suara Internasional sekelas Grand Prixx, yang diadakan di negeri gajah putih, tepatnya di Pattaya, Thailand. Pada tahun 2015 lalu, kompetisi tersebut memasuki tahun ke 8. Tentu saja kami seolah mendapatkan double happiness secara bersamaan. Dimana ini merupakan momentum pertama kalinya keikutsertaan, baik bagi kami sebagai anggota baru maupun SSV itu sendiri.
Dalam kurun waktu kurang lebih 6 bulan, 33 singers yang lolos seleksi pun digembleng dengan porsi latihan yang intens. 6 hari dalam seminggu dengan durasi 6 jam latihan perharinya. Pulang larut hingga lewat tengah malam pun sudah jadi hal lumrah kala itu. Resikonya harus siap tebal muka ketika terlalu seringnya tiap malam mengetuk pintu depan kos, hanya untuk mengusik mimpi indah bapak dan ibu pemilik kos di pulau kapuknya.
Akan tetapi, pepatah yang mengatakan 'tiada kerja keras yang mengkhianati hasil' nyatanya bukanlah isapan jempol belaka. Dihadapkan dengan beberapa kompetitor dari negara-negara di Asia Pasifik seperti Filipina, Thailand dan Macau, bahkan rekan senegara Indonesia. SSV UMY berhasil membawa pulang gold medal untuk kategori Folklore Acapella dan silver medal untuk kategori Adult Mix Choir. The first victory we achieved. July, 26th 2015.
2nd stage : KINA "A Bitter Sweet Symphony" Concert (2016)