Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Guru Gaplis (gagap menulis)

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda.

Di indonesia saya yakin masih banyak sekali guru yang masih belum bisa menulis itu disebabkan karena guru masih banyak yang belum tau tentang bagaimana cara menuangkan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan , buku, cerita, dll. Selain itu kurang membaca sumber reverensi buku juga bisa menjadi penyebab guru tersebut menjadi gaplis.

Guru yang mengalami gaplis akan mengalami kesulitan ketika akan menuangkan gagasan-gagasan yang ada di fikirannya dalam bentuk tulisan yang akan disampaikan kepada anak didik sehingga anak didik akan mengalami kesulitan juga dalam memahami apa yang disampaikan gurunya melalui tulisan gurunya yang sulit dipahami dan sulit dimengerti maksud dari tulisan gurunya tersebut, atau bisa juga anak didik salah memahami maksud dari tulisan gurunya tersebut.

karena masih banyaknya guru yang mengalami gaplis maka saya rasa masih banyak yang perlu disampaikan kepada guru tentang pentingnya mengetahui cara-cara dan tekhnik menulis serta pentingnya membaca sebagai sumber referensi kita ketika akan menulis, kalau itu sudah dilaksanakan saya rasa menulis bagai seorang guru akan menjadi mudah semudah menggoreskan tinta dikertas yang kosong.

Arif agung wijayanto pai/E

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline