Lihat ke Halaman Asli

amina rohmah

admin verif data keuangan

Selfie Bugil, Sebuah Rekayasa Massa dalam Ketidaksadaran tentang Stres

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah hari, saya sudah menulis tentang selfie, tapi entah mengapa pembahasan tentang selfie sangatlah menarik bagi saya. Selfie bukan ajang pemikiran yang konstruk, apalagi konkuren, selfie hanyalah suatu gejala massa yang hanya memikat tetapi telah menjerat dalam diri individu. Dalam kasus, pelajar atau sekelas mahasiswa selfie sangatlah populer dan serasa sudah menjadi hal yang lumrah.

Seperti yang dibahas sebelumnya selfie merupakan foto diri secara Close up, dengan berbagai gaya.. maksud dari judul disini 'selfie bugi'l adalah bukan kita berfoto dengan Close up diri kita sendiri secara telanjang, bukan itu maksudnya. Selfi bugil adalah selfie yang dilakukan dari tiap angle tubuh atau diri individu, bah dari atas, bawah, kanan  dan kiri. Istilah itu tidaklah baru, itu sudah pernah terdengan di publish tentang istilah yang telah menjadi tema kita.

Stres merupakan suatu tuntutan yang mendorong organisme untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri. Sedangkan stresor adalah suatu sumber stres. Sedangkan distress adalah suatu keadaan, kesakitan atau penderitaan, baik itu secara fisik atau psikologis. Jadi stres itu merupakan suatu bentuk tekanan yang terjadi akibat dari suatu keinginan yang ada dalam diri tidak sesuai dengan realita yang ada (masalah).

“Arnea, sesosok wanita yang mungil dan menggemaskan. Dia merupakan seorang yang banyak dikagumi oleh orang – orang daerah kompleksnya. Arnea memang terlahir dari keluarga yang terpandang dan kaya. Saat ini, Arnea menyandang pemenang gadis sampul tahun 2012. Arnea memang hobi berfoto, sejak SMP arnea sudah menjadi model dari berbagai iklan dan majalah baik itu lokal sekolah maupun studio diluar sekolah. Arnea memang photogenic, sehingga sangat enak dipandang jika di foto.

Suatu hari ada reporter yang ingin mewawancarai Arnea. Salah satu sesi pertanyaannya adalah “Bagaimana bisa anda melakukan gerakan-gerakan yang indah saat berfoto?”, Arnea pun menjawab walaupun sedikit enggan, “Ya, itu semua karna latihan dan terbiasa.” Berakhirlah sesi wawancara tersebut.

Saking terkenalnya, paparazzi pun semakin banyak yang mendekatinya, sehingga menggali data dari berbagai pihak. Akhirnya dapatlah satu pihak yang dekat dengan Arnea. Orang itu menuturkan bahwa “Arnea memang suka sekali berfoto sejak kecil. Kebiasaan itu sampai hari ini dilakukannya, walaupun alhamdulillah habit itu membuahkan hasil yang positif bagi Arnea,” tutur orang tersebut, “Dulu Arnea senang sekali memotret dirinya dari berbagai angle baik dari atas, bawah, kanan, sampai kiri sampai dia puas, terkadang saat Arnea sedih dan stres pun dia masih tetap berfoto, katanya sih untuk menghibur diri dari sedih dan stresnya. Itulah yang mungkin dimaksud dari pernyataannya tentang “latihan dan terbiasa”.” Informasi itupun akhirnya tersebar dan sampai pada telinga Arnea, untungnya Arnea bukan gadis yang pendemdam dan bukan tipe orang yang munafik terhadap apa yang telah terjadi pada dirinya. Akhirnya pernyataan itupun diamini oleh Arnea. Dan berkata,”Jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan benar, Why not ?” (cerita ini hanya fiktif belaka, just sample)

Dari secuil goresan tersebut, kita mengetahui bagaimana selfie itu apabila belum menjadi perilaku kronis bagi diri anda. Dan saat mengalami kesedihan ataupun stres, terkadang memang orang itu akan memilih melakukan hal yang menurutnya menarik tanpa mengahbiskan energi yang banyak. Walaupun selfie disini bisa menjadi pelampiasan saat stres (hanya bagi orang tertentu yang menyukainya), tetapi itu hanyalah sementara, karena penyelesaian yang baik apabila terkena masalah atau mengalami stres itu mencari apa penyebabnya dengan menghadapi akar permasalahannya, istilahnya yaitu problem focused coping, bukan dengan mengalihkan pada hal lain yang menyenangkan sementara akan menghilangkan kepenatan dan stres itu hanya sejenak, dan pasti akan muncul kembali kepenatan itu seperti contoh diatas dengan selfie atau istilahnya emotion-focused coping (pengaturan emosi dengan hal-hal lain), ataupun jangan sampai lari kepada mal-adaptive focused coping (beralih pada minum-minuman keras atau yang lainnya).

Dan akhirnya kalian pun tahu, istilah ‘selfie bugil’ yang dimaksud disini bukanlah selfie dengan telanjang melainkan pemotretan dari setiap angle yang dilakukan oleh seseorang dari setiap sudut dari padan mereka sehingga memperoleh berbagai hasil foto yang disenanginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline