Lihat ke Halaman Asli

Antara Aku, Dia, dan Undangan

Diperbarui: 12 Mei 2022   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang
Senyummu hangat sehangat mentari senja
Sinar matamu kemerlap bagaikan mutiara
pipimu merona bak bunga sakura

Ingatkah engkau ketika kita berjalan berdua
Menyusuri sungai bersama
Ingatkah engkau tentang cinta yang kita pupuk
Tapi tak sempat kita tuai.

Rabu 1 Januari 2020
Seseorang menyodorkan sebuah undangan
Yang bertuliskan namamu diatasnya
Taukah engkau betapa hati ini tak mampu mengikhlaskan
Dirimu di pelaminan

Apakah kau tau hancurnya hatiku
Kau berikan luka dada yang menganga
Kau cabik cabik hatiku seperti ribuan serigala yang ganas buas bringas

Tapi apa dayaku aku hanya orang biasa yang tak tau apa-apa
Aku hanya dari keluarga yang tak berpunya

Hari itu 7 Januari ku hanya memandangimu dari kejauhan
Tak apa kan ku ikhlaskan
Tanpa adanya penyesalan

Puisi ini kutulis untuk dirimu disana

Semoga dikau bahagia 

Bersama dengannya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline