Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Pohon Memiliki Sejuta Arti Bagi Kehidupan.

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebuah pohon atau lebih akan sangat banyak artinya ketika terjadi longsong dan banjir. Sebuah pohon atau lebih semakin dibutuhkan warga kota yang polusi udaranya sudah melebihi ambang batas normal untuk menyerap emisi gas CO2 dari knalpot kendaraan dan pabrik. Sebuah pohon atau lebih akan banyak artinya ketika warga perumahan kepanasan dan pengap di dalam rumahnya sendiri baik saat siang maupun malam. Sebuah pohon atau lebih dibutuhkan saat seorang/makhluk lain kepanasan dan mencari naungan dari terik matahari yang menyengat. Sebuah pohon atau lebih memiliki arti bagi kehidupan meskipun makhluk lain dalam keadaan nyenyak tidur atau beraktivitas. Sebuah pohon atau lebih memiliki sejuta arti bagi kehidupan saat siang atau malam, musim hujan atau musim panas, kota atau desa, pegunungan atau pantai apalagi gurun sahara. Sebuah pohon dan hanya sebuah pohon, bermula dari sebuah pohon memiliki sejuta arti bagi kehidupan.

Sebuah pohon bahkan lebih telah banyak yang hilang dan musnah. Dapat disebabkan karena kebakaran, ditebang atau roboh. Apapun penyebabnya, pohon salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui harus ditanam kembali. Reboisasi untuk hutan, dipinggir hutan, dipinggir jalan, dipinggir kali, sampai dipekarangan sendiri.  Apapun nama dan jenisnya. Yang penting pohon. Yang pasti pohon.

Awalnya hanya dibutuhkan sebuah pohon untuk ditanam, dapat menyimpan sekantong air. Banyak pohon dapat menyimpan berkantong-kantong air. Banjir dan longsor jauh dan tak terjadi. Sebuah pohon dapat berarti banyak. Sebagai kantong air. Tempat berteduh hewan dan manusia. Fotosintesis. Daun yang gugur dan layu menjadi pupuk. Berbuah dapat mengenyangkan dan mengandung banyak vitamin yang dibutuhkan tubuh. Berbunga sangat indah dipandang mata, dan sebagainya dan seterusnya.

Banyak pohon berarti banyak kehidupan. Dan mengajak untuk menanam sebuah pohon gampang-gampang susah. Gampangnya karena langsung diiyakan, susahnya tidak pernah direalisasikan. Kesadaran masih sebatas pada mulut dan anggukan. Kesadaran masih sebatas pada asal tidak ikut menebang. Kesadaran muncul ketika ada sedikit pemaksaan. Kesadaran memang (tidak bisa tidak) harus dibiasakan. Menjadi kebiasaan perlu dilakukan berulang-ulang. Dan generasi sekarang memang generasi yang cukup sulit untuk melakukan "gerakan menanam". Apakah memang sekarang sudah menjadi generasi "penebang" ?.

Nabung Pohon, Yuk!, tentu beda dengan Yuk, Nabung Pohon!. Apapun bentuk kalimatnya, menanam pohon memang harus terus dilakukan. Sebuah ajakan, tidak hanya di-iya-kan tetapi langsung dikerjakan. Sebuah ajakan yang hanya diiyakan dengan anggukan tanpa ada tindakan sama dengan membohongi diri sendiri. Bohong terhadap diri sendiri, menjadi awal untuk berbohong kepada orang lain. Sekali melakukan kebohongan maka selanjutnya akan melakukan kebohongan yang lain. Nabung Pohon, Yuk! Nilainya bukan hanya sebuah ajakan untuk menanam pohon. Tetapi kepedulian untuk membangun kehidupan agar lebih baik dan berkualitas. Karena sebuah pohon atau lebih yang kita tahu memiliki sejuta arti bagi kehidupan. Kehidupan sekarang maupun akan datang. Lakukan sekarang. Jangan ditunda lagi.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline