Beliau tinggal di sebuah desa. Kabupatennya Kediri. Tepatnya di desa Rembangkepuh Kec. Ngadiluwih.
Usaha ust. Muslih sudah berjalan kurang lebih 1 tahun. Untuk proses pemasaran Alhamdulillah lancar, salah satunya dibantu temannya yang punya toko bangunan. Pun juga orang - orang sekitar sering pesan batako di tempat beliau.
Batako itu bahan dasarnya semen dan pasir. Itu harus di aduk sampai benar - benar tercampur agar kualitas batako bagus.
Sebelum adanya mesin molen, beliau mengaduk masih menggunakan cara manual.
Sehingga tenaga banyak terpakai untuk proses mengaduk. Pengaruhnya pada jumlah kuantitas dan kualitas batakonya. Sehari hanya bisa mencetak 100 batako.
Alhamdulillah, setelah adanya mesin molen kuantitas dan kualitas batako meningkatkan. Yang dulu sehari hanya 100 batako, sekarang bisa 180 - 200 batako. Sedangkan kualitas batakonya menjadi lebih padat.
Terima kasih sahabat sejuk NH. Semoga bantuan usaha untuk ust Muhammad Muslih mendatangkan pahala jariyah. amiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H