Lihat ke Halaman Asli

Imron Fhatoni

Belajar selamanya.

Bunga Langka Rafflesia Arnoldi Diperingati Google

Diperbarui: 9 Januari 2018   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilan google noodle hari ini

Sudahkah anda melihat tampilan google hari ini? Sekilas, tampilan mesin pencari itu tengah memperlihatkan sesuatu yang tak biasa. Tahukah anda, hari ini, 09 Januari 2018, Google doodle ikut memperingati Bunga Rafflesia Arnoldi sebagai puspa langka nasional ke - 25. 

Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 tentang satwa dan bunga nasional. Selain rafflesia, dua bunga lain yang juga mencakup keputusan itu adalah melati putih sebagai puspa bangsa dan anggrek bulan sebagai puspa pesona. 

Sejarah pengetahuan umum mencatat, bunga rafflesia arnoldi pertama kali ditemukan oleh seorang pemandu asal Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold di tahun 1818. Bunga ini kemudian dinamai berdasarkan nama Thomas Stanmford Raffles yang memipin ekspedisi itu. 

Namun belakangan, Jamili Nais dalam buku "Rafflesia of the World" justru mengungkap bahwa penemu pertama rafflesia adalah Louis Auguste Deschamps, seorang ilmuan Prancis yang meneliti selama 11 tahun di Indonesia. Deschamps pernah menetap di Jawa antara kurun waktu 1792 hingga 1794. Seiring perjalanannya, ia membuat banyak ilustrasi, catatan, serta koleksi dari ragam tumbuhan di berbagai daerah. Dalam proyek itulah Deschamps menemukan rafflesia. 

Terlepas dari berbagai pertentangan pandangan prihal penamaannya, bunga rafflesia arnoldi tetaplah menjadi penemuan yang langka. Bentuknya yang serupa tempat sirih membuat sebagian besar masyarakat Bengkulu menyebutnya sebagai bunga bokor setan. Sebagian masyarakat lain juga menyebut rafflesia sebagai bunga bangkai. Sebab, ketika bunga ini mekar, ia akan mengeluarkan aroma yang tak bersahabat. 

Saya menyenangi google yang tak alpa memberikan apresiasi terhadap fenomena bunga raksasa ini. Bagaimanapun juga, rafflesia adalah satu dari sekian banyak simbol kekayaan dan keanekaragaman nusantara. 

Dahulu, kolonialisme tak hanya datang dengan segudang senjata demi hasrat menjarah negeri, tetapi juga menggandeng para ilmuan yang kelak karyanya dinikmati warga dunia. Para ilmuan dan penakluk itu bekerja dalam dimensi yang berbeda. Mereka datang atas sebaris tanya tentang peradaban, serta kehendak untuk menyempurnakan pemahaman manusia atas alam semesta di kemudian hari.

Tak hanya bunga rafflesia arnoldi yang sedemikian spesial bagi google. Tahun lalu, perusahaan yang berbasis di Amerika itu, juga ikut merayakan hari kelahiran Pramoedya Ananta Toer, sosok sastrawan besar yang dimiliki republik ini. Saat itu, google menggambarkan ilustrasi seorang pria berambut putih, berkacamata, dan berkaus oblong yang sedang mengetik, di mesin tik manual.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline