Biarpun para petinggi negeri ini tengah melancarkan retorika tentang kebijakan yang selama ini memunggungi lautan, bukan berarti kawasan pegunungan menjadi kawasan yang harus terabaikan. Sejak puluhan tahun silam, segala yang terkandung di gunung telah menggerakkan roda perekonomian bangsa ini. Gunung melahirkan kejayaan yang membuat bangsa ini melaju dengan pesat.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akhirnya menyetujui perubahan kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara. Dengan kata lain, PT Medco Energi Internasional Tbk sudah resmi memiliki mayoritas saham Newmont.
Sebelumnya, sewaktu pucuk pimpinan Kementerian ESDM dipegang Sudirman Said, proposal perubahan komposisi saham Newmont dikembalikan. Alasannya, ada syarat administrasi yang belum dilengkapi Newmont.
Setelah pucuk kepemimpinan Kementerian ESDM berubah, dan diemban Pelaksana Tugas atau PLT Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan, proposal perubahan saham Newmont tersebut mendapatkan restu dari pemerintah.
Begitulah angin segar yang bertiup ke arah masyarakat dan tersebar hampir di berbagai media sosial pada pertengahan Agustus lalu. Medco mengakuisisi 82,2% saham Newmont dari PT Amman Mineral Internasional senilai US$ 2,6 miliar.
Amman sebelumnya memborong saham Newmont milik Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation, serta saham Newmont milik PT Multi Daerah Bersaing.
Medco juga dipersilakan mengambil jatah 7% divestasi saham yang ditawarkan ke pemerintah. Sebab, Multi Daerah, pemilik 24% saham Newmont, berhak mengambil jatah 7% saham tersebut. Dengan akuisisi 24% saham Newmont milik Multi Daerah, hak tersebut beralih ke Medco.
Namun terlepas dari cerita akuisisi saham yang telah disepakati Newmont dan Medco, saya hanya ingin mengulas beberapa torehan manis yang ditinggalkan perusahaan asal Amerika tersebut selama keberadaannya di Sumbawa sejak beberapa tahun lalu.
***
Di Sumbawa, aktivitas pertambangan yang di lakukan oleh PT NNT sudah di mulai sejak zaman orde baru. Pertimbangan akan dampak positif dan negatif yang di timbulkan oleh sejumlah aktivitas pertambangan serta bagaimana memaksimalkan peran serta Tambang Untuk Kehidupan masyarakat memang sempat menuai pro dan kontra. Namun seiring berjalannya waktu, dengan mengacu pada realitas sosial yang terjadi prihal keberadaan tambang, masyarakat akhirnya menerima keberadaan tambang dengan tangan terbuka.
Usaha serta komitmen perusahaan dalam menekan dampak negatif dari aktivitas pertambangan, serta mewujudkan kemandirian ekonomi nampaknya telah berhasil membuka pintu kepercayaan publik.