Lihat ke Halaman Asli

Meski Hujan Badai, Mahasiswa KKN 35 UTM dan Karang Taruna Desa Pamorah tetap Semangat Bergotong-royong

Diperbarui: 24 Januari 2019   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Arsip Kegiatan

Gotong-royong merupakan salah satu budaya masyarakat Indonesia yang harus tetap dilestarikan. Baik di kota maupun di pedesaan semangat gotong-royong harus tetap dikembangkan demi terciptanya kemakmuran bersama. Di Desa Pamorah, Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan memiliki sisi yang lebih dalam hal kerjasama antarwarga maupun lembaga, terutama para pemuda Karang Taruna. 

Hal itu dapat dijadikan nilai positif bagi Desa Pamorah sehingga dipercaya oleh pihak Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (LPPM) untuk dijadikan sebagai tempat pengabdian bagi mahasiswa KKN.

Pada 26 Januari 2019, Eka Oktavianingsih S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 35 Universitas Trunojoyo Madura telah menitipkan mahasiswa KKN 35 Universitas Trunojoyo Madura kepada Bapak Na'i selaku klebun (Kepala Desa) Pamorah. Bapak klebun menyambut dengan baik kedatangan dan niat baik mahasiswa KKN 35 UTM di Pamorah. Selama proses pengabdian, mahasiswa KKN 35 UTM memiliki sepuluh proker yang dijalankan di Desa Pamorah antara lain, (1) forum groub discussion, (2) bersih desa, (3) acara perayaan pergantian tahun 2018-2019, (4) pembuatan dodol nangka, (5) mengajar di Madrasah Diniyah, (6) mengajar PAUD, (7) sosialisasi penerapan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD, (8) pembuatan teh daun mengkudu, (9) les Bahasa Inggris dan (10) perayaan malam inagurasi.

Untuk menyukseskan semua program kerja tersebut, mahasiswa KKN 35 UTM juga bekerjasama dengan Karang Taruna Desa Pamorah. Ridho'i (27), selaku ketua Karang Taruna di Desa Pamorah senantiasa berpartisipasi dan membantu mahasiswa KKN 35 selama proses pengabdian di Pamorah. Beliau juga selalu siap dan akan mengerahkan semua anggota karang tarunanya selama dibutuhkan. Kerjasama ini terus berlanjut hingga malam puncak inagurasi.

Malam puncak inagurasi merupakan malam yang penuh cobaan bagi mahasiswa KKN 35 maupun karang taruna. Bagaimana tidak, bangunan terop yang telah didirikan dan dirancang semenjak sehari sebelumnya pun nyaris roboh berkali-kali karena diterjang hujan dan angin kencang. 

Semangat gotong-royongnya pun semakin membludak. Beberapa orang terlihat langsung lari bahkan naik ke tiang-tiang panggung ketika atap terop mulai ingin beterbangan. Beberapa lainnya pun turut bergelantungan bahkan ada yang menangis mengetahui keadaan yang tidak lekas membaik. 

Ketakutan mahasiswa pun mulai memuncak karena khawatir acara tidak dapat dijalankan. Namun antusias luar biasa yang telah diberikan oleh Karang Taruna Desa Pamorah mampu menenangkan bahkan membuat mahasiswa terharu. Solusi terbaik yang diambil supaya acara tetap dapat berlangsung adalah memindahkan lokasi ke rumah pak klebun Pamorah. 

"Ini adalah acara yang banyak sekali mendapat cobaan," ujar Abah Na'i selaku klebun Desa Pamorah pada Selasa (22/01/2019) seusai acara terlaksana. Namun, atas kerjasama dan usaha keras yang dilakukan acara malam puncak Inagurasi mahasiswa KKN 35 UTM tetap dapat terlaksana dengan lancar dan meriah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline