Lihat ke Halaman Asli

Imroatul Azizah

Tadris IPS 1 IAIN Jember

Pengertian Filsafat Realisme dan Tokoh-tokoh Aliran Realisme

Diperbarui: 8 April 2020   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengertian Realisme

Filsafat Realisme adalah suatu objek yang tampak pada Indra maksudnya adalah tampak secara real. Realisme adalah pemikiran aliran klasik yang disandarkan oleh tokoh yang bernama Aries Toteles yang cara memandang dunia dengan material. Pada prinsip realisme itu sendiri cara memandangnya dengan nyata dan lebih real dalam dunia fisik dan rohani. Realisme sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan karena Realisme memiliki tujuan dalam dunia pendidikan karena Realisme memiliki tujuan dalam dunia pendidikan yaitu mengembangkan pola berpikir secara intelektual dan lebih real dalam mencari sebuah kebenaran yang ada dalam dunia fisik dan rohani.

Tokoh-tokoh Aliran Realisme

1. John Amos Comenius ia memiliki pemikiran terhadap pendidikan dan dapat digolongkan pada realisme relegius yaitu manusia harus mencapai 2 tujuan dalam masa hidupnya, (1) keselamatan dan kebahagiaan, (2) keadaan dan kehidupan yang sejahtera saat manusia masih hidup.

2. Francis Bacon ia adalah seorang ahli filsuf negarawan dan juga penulis terkenal di Inggris, ia sangat disegani oleh masyarakat di Inggris sehingga ia sangat terkenal. Francis Bacon juga seorang kritikus yang hebat dalam kekeliruan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Ia adalah ahli filsuf yang menyatakan suatu kebenaran pada objek yang dapat diukur dan diuji. Semua kebenaran yang didapatkan harus pasti tidak keliru.

3. John Locke ia adalah seorang ilmuwan anti metafisika yang memaparkan bahwa suatu kebenaran tidak bersifat metafisik dan universal. Metafisik adalah suatu cabang ilmu yang membahas suatu permasalahan yang sifatnya ada. Sedangkan universal bisa dikatakan umum, jadi kebenaran yang bisa didapat dan diterima oleh khayalak umum. Ia berkeyakinan bahwa suatu dikatakan benar jika didasarkan pada pengalaman-pengalaman indrawi yang sifatnya induksi, maksudnya adalah pengalaman tersebut bersifat real.

Semoga Bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline