Lihat ke Halaman Asli

Akhirnya Pembunuh Mirna Korban Kopi Maut Ditangkap

Diperbarui: 30 Januari 2016   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="gambar detiknews.com"][/caption]

Jajaran Polda Metro Jaya akhirnya  bisa mentersangkakan dan menangkap pelaku kasus rajapati kopi maut kafe Olivier yang berlokasi di Grand Indonesia yang menelan korban Wayan Mirna Salihin. Pelaku yang ditangkap pada jam 07.45 WIB tanggal 30 januari 2016 bertempat di hotel Neo Mangga Dua Square tak lain adalah teman kuliah korban sendiri yaitu Jessica Kumala Wongso. Pada saat kematian korban, pelaku bertindak sebagai pendamping sekaligus pemesan dan pentraktir kopi maut yang merenggut jiwa korban hingga kasusnya berlarut-larut beberapa hari karena pihak Kepolisian belum segera menetapkan tersangka meskipun menurut pengakuannya, pihak kepolisian sudah mengantongi empat tanda bukti. Saat ini Tim Penyidik Unit Jatantras di bawah kepemimpinan Kompol Tahan Marpaung sedang menggiring tersangka menuju Mapolda Metro Jaya.

Meskipun awalnya banyak kalangan yang pesimis atas kinerja kepolisian yang menurutnya kasus yang terang benderang seperti itu kepolisian kesulitan mencari dan menetapkan tersangkanya yang menganggap kerja kepolisian sangat lamban, akhirnya sekarang Polda Metro Jaya bisa merealisasikan dengan tertangkapnya pelaku yang tak lain teman dekat korban sendiri.

Pihak Kepolisian tentu saja tidak gegabah asal tangkap sebab harus menghindari kejadian salah tangkap seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah. Di lingkungan penegak hukum sendiri ada pemeo yang berbunyi, “daripada menghukum orang yang tidak bersalah lebih baik membebaskan tersangka yang sebenarnya” maka itu Kepolisian sangat berhati-hati sebelum menetapkan tersangka kepada pelaku kriminal.

Meski pada awalnya pelaku pandai berkelit termasuk sewaktu diundang TV swasta untuk diwawancarai memberikan kesan seolah pelaku tidak bersalah dan tidak ada kecemasan sedikitpun dengan PDnya pelaku bilang kalau ada niat mencelakakan temannya kenapa baru sekarang tidak dari dulu sewaktu masih bersama-sama di Australia.

Sepandai-padainya pelaku berkelit, pihak Kepolisian sudah punya keyakinan bahwa pelaku memang ada niatan menghilangkan nyawa temannya dengan tanda-tanda awal yang tidak pelaku sadari sekaligus sebagai pintu masuk pihak Kepolisian untuk penyidikan perkara ini di antaranya :

1. Pelaku memilih tempat yang jauh dari jangkauan kamera CCTV.

2. Pelaku sengaja menghalangi pantauan kamera CCTV dengan menaruh paper bag  belanjaan di sekeliling pinggiran meja.

3. Pelaku membuang celana dalam sekaligus celana jeans miliknya karena celana tersebut ditengarai dipakai menyimpan bungkusan racun potassium sianida yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Sebab sebab racun tersebut akan terlacak apabila diperiksa dilaboratorium.

Demikianlah dengan pandainya akting pelaku selama ini yang seolah-olah dirinya tidak terlibat akhirnya pihak Kepolisian bisa mengendus pelaku yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline