Lihat ke Halaman Asli

Tanah Abang, Tak Kunjung Lengang (12)

Diperbarui: 14 Agustus 2015   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjaga kepercayaan orang adalah kunci utama untuk eksis dan sukses di Pusat Grosir Tanah Abang, tanpa itu Anda tak akan bertahan lama di sana...

Selain Blok A, Blok B, Blok F dan PGMTA Pusat Grosir Tanah Abang masih memiliki Blok C, Blok G, Blok F2, Blok F3, Blok AURI Alfa dan Pasar Tasik permanen di Jati Baru.

Blok C atau Jembatan Tanah Abang Trade Centre (JTTC) saat ini lebih menyerupai blok terlantar karena banyaknya kios yang kosong dan digembok karena tak laku dijual atau disewakan. Padahal fasilitasnya cukup baik, berlantai keramik dan full AC, tapi sejak kebakaran 2003 dan selesainya pembangunan Blok A tahun 2005 dan Blok B tahun 2010, Blok C atau JTTC seperti ditinggalkan.

Terdiri dari Lantai Dasar, Lantai 1 dan Lantai 2 JTTC kini lebih banyak digunakan untuk tempat para pedagang dan pengunjung makan siang, karena ada tempat makan yang cukup memadai di Lantai Dasar dan Lantai 1. Sedangkan bangunan utama Blok C terdiri dari 5 lantai, namun kebanyakan diisi kios kosong, meski Lantai Dasar di pintu utamanya yang menghadap ke Pintu Selatan Blok B atau pas di tepi Jl. Kebon Jati cukup ramai aktivitas jual beli.

Sebagian gedung Blok C terlihat sedang menjalani proses rehabilitasi, tapi progress rehabilitasi blok yang dikelola PD Pasar Jaya ini terlihat sangat lambat, sehingga blok yang lahannya mencakup komplek Pasar Seng atau komplek kios penjualan kurma dan oleh-oleh haji di Jl, K. H. Mas Mansyur ini lebih tampak seperti bangunan kosong, meski di Lantai Dasar dan dekat pintu masuk utamanya di sisi utara, kios-kios perlengkapan shallat yang menjual aneka sajadah, sarung dan mukena tetap memajang dagangannya, dan kedai-kedai makanan di sebelahnya yang selalu penuh pengunjung tetap buka.

Blok F 2 terletak di sisi barat Blok F1. Keduanya dipisahkan area parkir dan Kali Krukut yang mengalir membelah dua bangunan blok yang dulu dikenal sebagai Blok F saja itu. Blok F2 juga terdiri dari 7 lantai. Komoditas grosirnya sama juga, yakni busana muslim, celana dan baju berbahan jeans (denim), bermacam kaos dan T shirt, perlengkapan shallat, umroh dan haji, kemeja lelaki dewasa, pakaian anak-anak lelaki perempuan, pakaian remaja, handuk, seprai, sarung bantal, sarung, taplak meja, dan lain-lain.

Blok F3 adalah blok yang baru dibangun. Kondisinya masih 80 persen, saat ini proses pembangunannya tak bisa dilanjutkan karena ada persoalan IMB yang belum diurus pengelola. Blok F3 terletak di sisi barat Blok F2, atau di wilayah Jati Baru.

Blok G Pusat Grosir Tanah Abang sebenarnya sudah berusia cukup lama yakni sekitar tahun 1996-an, tapi setelah kebakaran besar melanda Blok A, B, C, D, dan E Februari 2003, Blok G ikut direnovasi tahun 2004. Seribuan PKL kemudian mengisi Lantai 1 sampai 4, sedangkan Lantai Dasar dipenuhi pedagang kambing dan sapi yang sekaligus melakukan aktivitas pemotongan hewan-hewan tersebut di sana. Para pedagang dan jagal kambing ini merupakan pindahan dari Lantai Dasar Blok F1. Para pembeli dan penyewa kios di Blok F1 masih bisa mengenang baunya yang menyengat. "Kita tak pernah bisa bernafas dengan lega," kata Hendra (45), pedagang di Lantai 3.

Karena risih dengan merajalelanya preman dan PSK, yang beroperasi seenaknya di Lantai 4, yang pada gilirannya juga membuat para pembeli enggan berbelanja ke Blok G, sehingga Blok G itu menjadi mati suri, para PKL pun meninggalkan kios yang telah disewa atau dibelinya dan kembali membuka lapak di Jl. Jati Baru, Jl. Kebon Jati, Jl. Jati Bunder dan Jl. K.H. Mas Mansyur yang difasilitasi dengan baik oleh komunitas preman lainnya yang menyebut diri mereka 'anak wilayah', alias para pemuda yang bermukim di seputaran kawasan Pusat Grosir Tanah Abang, terutama dari 4 kelurahan yaitu Kelurahan Kebon Melati, Kebon Kacang, Kampung Bali dan Petamburan.

11 Agustus 2013 pasangan pemimpin DKI Jakarta, Jokowi – Ahok, melakukan penertiban dan penataan di kawasan Tanah Abang. Blok G dibersihkan dari para preman dan PSK, kios-kios berukuran 1,5 meter X 1,5 meter dirapikan, gedungnya dicat dan pedagang kambing serta rumah pemotongan hewan (RPH) mini dipindahkan ke Pasar Kambing Jl. Sabeni, Kebon Melati. Setelah bersih para PKL yang memadati dan menjadi sumber kemacetan di Jl. Kebon Jati, Jl. Jati Baru dan Jl. Jati Bunder digiring masuk Blok G.

Senin 2 September Blok G diresmikan pemakaiannya. Sebanyak 941 PKL menempati kios yang tersedia di Lantai 1 sampai Lantai 4. Namun fasilitas di Blok G masih minim. AC dan eskalator tidak ada. Lift juga tak dianggap perlu karena blok ini hanya terdiri dari 5 lantai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline