Sikap yang mesti dimiliki seseorang adalah rasa empati. Seseorang bisa merasakan apa yang drasakan oleh orang lain ketika memiliki sifat ini sehingga tidak semena-mena memperlakukan orang lain di tengah-tengah masyarakat sebab daat memposisikan dirinya seperti orang tersebut. Masih banyak orang yang belum tahu apa itu empati.
Empati adalah kemampuan sosial yang dimiliki seseorang dalam hal merasakan perasaan orang lain. Empati juga merupakan sikap dasar untuk mengasah perasaan kita terhadapa apa yang kita lihat pada orang lain, memposisikan diri kita menjadi dirinya, mengerti suasana hatinya bahkan mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang tersebut seperti kekecewaan, kebahagian dan kesedihan.
Empati tidak hanya berorientasi terhadap perasaan orang lain namun juga ke lingkungan. Lingkungan yang baik akan menciptakan suasana yang baik pula sehingga manusia yang ada pada lingkungan tersebut adalah orang-orang yang berpikiran jernih dan dapat melihat objektifitas kehidupan. Orang yang peduli terhadap lingkungan berarti merekalah orang-orang yang mempunya rasa empati terhadap lingkungan sekitar.
Jika lingkungan terbentuk dengan baik, maka kitapun akan terbentuk dengan baik. Kita dapat lebih berpikir lebih jernih dan melihat dari berbagai sudut pandang suatu masalah, selalu berpikir positif dan tidak langsung memberikan judge pada pada hal-hal yang dihadapinya.
Pesan non verbal yang diberikan orang lain terhadap kita memberikan kita kisi-kisi untuk memahaminya seperti gestur tubuh, raut wajah, sorotan mata bahkan getaran suara merupakan sebuah tanda untuk kita berpeluang mampu merasakan apa yang dia rasakan saat itu juga.
Menurut Mulasy dan Devi dalam bukunya menyebutkan beberapa faktor psikologis dan sosiologis yang mempengaruhi proses empati adalah sebagai berikut :
- Sosialisasi
- Dalam bersosialisasi dimasyarakat kita menjumpai banyak orang sehingga terjadi proses menghayati dan mengenal secara lebih luas. Hal ini memungkingkan seseorang merasakan sejumlah perasaan orang lain, mengarahkan pikiran melihat perbedaan orang lain dari kacamata sendiri dan mampu berpikir tantang orang lain lebih mendalam.
- Pekembangan kognitif
- Kognitif dapat diterjemahkan sebagai pengetahuan yang umumnya diproses menggunakan akal dan pikiran sehingga tercipta sebuah persepsi. Apabila dikaitkan dengan empati sehingga menjadi sebuah asumsi baru yakni kemampuan seseorang menilai dan merasakan kondisi hatinya melalui pengalaman-pengalaman berinteraksi dengan orang tersebut.
- Mood and feeling
- Perasaan seseorang ketika berinteraksi mempengaruhi caranya dalam memberikan respon terhadap apa yang dilihat, dialami dan dirasakan. Respon tersebut tergantung bagaimana orang menyikapainya dalam sebuah permasalahan. Lingkunganpun menjadi faktor penting dalam penilaian seseorang terhadap perilaku orang lain.
- Situasi dan tempat
- Situasi dan tempat juga memberikan sinyal kepada kita untuk dapat merasakan perasaan orang lain. Ketika tempat yang tidak layak dihuni seseorang maka sinyal natural oleh tubuh akan terpancar dan meberikan tanda-tanda alamiah tidak nyaman. Sorot mata yang ingin penghidupannya jauh lebih baik dari sekarang itu bisa tergambar dari tatapan matanya. Seperti seorang nenek yang tinggal di panti jompo dan seorang anak kecil yang tinggal di panti asuhan.
- Komunikasi
- Komunikasi adalah penyampaian pesan yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan. Pesan yang disampaikan harus jelas dan mudah dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengatikan sebuah pesan tersebut. Apabila seseorang tidak dapat menyampaikan pesan dengan baik makan akan sulit terbangun rasa empati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H