Impian seseorang adalah ketika dia mempunyai kebijaksanaan dan kecerdasaan yang luar biasa mendalam dan memanfaatkan dalam hal kebaikan. Dengan kelebihan itu dia tidak menyombongkan diri dan selalu bersikap rendah hati sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya tertarik dan mengikuti semua apa yang dikatakan olehnya. Dia pun mampu mempengaruhi orang dalam hal yang positif. Seseorang yang hidup dalam kemewahan dan bergelimang harta namun tidak terpaku dengan duniawi dan meninggalkan segala kemewahan yang ada pada dirinya, dia lebih memilih untuk menjalani hidup yang lebih bermakna dan memberikan manfaat kepada sesamanya. Tipe orang semacam ini diterima di tengah-tengah masyarakat.
Dia belajar dari kota ke kota untuk memperdalam ilmunya, ilmunya pun yang ia dapatkan dari tempat dimana dia belajar dibagikan ke orang. Dia tidak merasa bahwa ilmu yang didapatkan dengan kerja keras itu hanya dia yang menikmati tetapi lebih dari itu ternyata dia menganggap semua orang berhak mendapatkan ilmu. Orang lain bisa saja ingin juga pergi mencari ilmu tetapi karena sesuatu hal sehingga dia tidak bisa memenuhi keinginannya tersebut. Berangkat dari alasan itulah, orang bijak ini membagikan ilmunya dan mengajarkan apa yang didapatkan dimana dia belajar dan dibagikan juga kepada orang lain dan tumbuh bersama dalam ilmu pengetahuan.
Untuk menjadi orang bijak ada beberapa tips yang bisa kita ikuti bersama-sama.
- Terus belajar dan membuka wawasan
Teruslah belajar dan membuka wawasan kita, banyak sumber belajar yang bisa kita pelajari dan jangan hanya fokus pada satu bidang saja, kalau bisa pelajari dan kuasai bidang yang lain untuk menjadi seseorang yang multi talent. Jangan puas dengan ilmu yang saat ini kita kuasai namun cobalah untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang baru. Cobalah gali potensi lain yang ada pada diri kita. Dengan melakukan hal tersebut dapat membantu kita untuk berfikir kreatif dan unik serta dapat memberikan perspektif yang tidak biasa dalam berbagai situasi. Kita pun dapat melihat fenomena yang terjadi di masyarakat dari berbagai perpektif sehingga solusi yang ditawarkan beragam pilihan dengan mempertimbangkan baik dan buruknya. - Berani berbeda dari orang lain dan keluar dari zona nyaman
Orang yang takut berbuat dan memulai sesuatu adalah mereka yang tidak ingin menjadi sorotan hanya karena berbeda apa yang dilakukan orang lain, dia tidak bisa mendengar bahkan dikucilkan dari kelompok hanya karena berbeda dari yang lain. Dalam kelompoknya menganggap bahwa yang diyakini itu sudah benar namun belum tentu sepenuhnya itu baik, bisa saja yang berbeda ini jauh lebih baik dari pada kebiasaan-kebiasaan lama yang dilakukan oleh kelompoknya. Mereka tidak mau keluar dari zona nyamannya padahal dengan berani tampil beda dan keluar dari zona nyaman akan banyak pilihan dalam melihat sesuatu. - Berbagi dengan orang lain
Berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada orang lain merupakan tindakan yang sangat terpuji. Disamping membuat hubungan antar sesama semakin harmonis juga membuat sipemberi ilmu semakin paham dan mengerti dengan ilmunya. Disarankan kita semua agar apabila mempunyai ilmu yang memang dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat agar kiranya kita dengan sudi dan suka rela berbagi kepada orang yang sangat membutuhkannya sehingga kelak orang tersebut dapat mandiri karena kita. Seseorang yang sudi membagikan ilmunya pun akan selalu diingat dan beri perlakukan khusus kepada orang yang telah diajarkan bahkan mereka bersedia menukar nyawa sekalipun. Itulah pentingnya kita saling berbagi satu sama lain. - Berani berbicara dan mengutarakan pendapat
Inovasi datang dari sebuah pemikiran seseorang, namun tidak akan terealisasi ketika kita yang memiliki inovasi ini takut menyampaikan pendapat ke publik. Beranilah mengutarakan sebuah pendapat, jangan menganggap dengan mengeluarkan pendapat di tengah rapat atau semacamnya membuat kita nantinya ditertawakan dan lain sebagainya. Kebanyakan orang malu dan enggan mengutarakan pendapatnya karena sebelum mengutarakan pendapatnya dia berpikir negatif duluan, mengira nanti dia akan ditertawakan karena pemilihan diksi yang kurang tepat dan menganggap pendapatnya tidak didengar nanti karena duduk bersama orang-orang hebat. Padahal orang lain tidak berpikiran seperti itu cuman hanya karena pikiran negatifnya lah yang mempengaruhi dirinya sehingga enggan mengutarakan pendapatnya yang dibutuhkan tim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H