Lihat ke Halaman Asli

IMPALA UB

Unit Kegiatan Mahasiswa IMPALA UB

Cerita Kami di Gunung Lincing 1597 MDPL

Diperbarui: 14 Desember 2022   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan ORTUM Gunung Hutan AMED 45 IMPALA UB di Gunung Lincing, Jawa Timur (dok. IMPALA UB)

Jumat 29 Juli 2022

Belum genap seutuhnya bangun dari tidur, hape sudah berbunyi nyaring dan layarnya yang menampilkan ada panggilan masuk dari "Omar Impala". Ketika kuangkat, kawanku di sebrang telfon sudah bersungut sungut menyuruhku bergegas menuju bravo tenda (sekretariat IMPALA UB) untuk keperluan packing. 

Baru ku tersadar, ohiya, hari ini adalah hari H keluar lapang orientasi gunung hutan Anggota Muda Eks Diklatsar 45 dan kawanku yang bernama Omar didapuk menjadi koordinator lapangannya. Tidak pakai lama, aku segera bangun dan menuju bravo tenda untuk membantu tim yang sudah stand by di sana.

Di bravo tenda sudah ada sebagian besar anggota tim yang sedang melakukan packing barang pribadi maupun tim. Masing masing seksi juga melakukan persiapannya dan memastikan tidak ada ketertinggalan maupun kekeliruan barang bawaan. 

Setelah itu kami sarapan Nasi Uduk Nyonya yang tetap saja sedap seperti pertama kali kami membelinya. Selesai sarapan, kami langsung mengkondisikan barang bawaan ke motor, dan dilanjutkan dengan pelepasan oleh bapak ketua umum yang senantiasa mendoakan keselamatan kami. And the journey has begin! Kami akan mendaki Gunung Lincing.

Perjalanan dari bravo tenda menuju Pos 1 Gunung Lincing memakan waktu kurang lebih satu jam. Ada surplus waktu 30 menit dari konsep rundown koordinator lapangan kami. Sehingga sesampainya di sana, kami langsung mengisi waktu luang tersebut dengan melakukan materi navigasi darat. 

Para pendamping dan koordinator lapangan kami juga sibuk beramah tamah dengan bapak penunggu pos dan seksi transkom juga meninggalkan HT untuk alat komunikasi backup ketika semisal tidak adanya sinyal di gunung.

Lalu masuk waktu sholat jumat. Para pria di tim kami bergegas menuju masjid terdekat, sedangkan para wanita menunggu di rumah salah satu warga yang menjadi tempat kami menitipkan motor. Selagi menunggu para lelaki selesai sholat jumat, kami juga melakukan sholat dzuhur dan memakan beberapa snack kami karena sudah memasuki waktu makan siang.

Ketika para lelaki kembali, kami langsung memulai perjalanan kami. Walau sedikit terik dan panas menyengat, udara yang terhembus dingin membuat kami tidak merasa terlalu berkeringat. Pemandangan yang sejuk, celotehan yang mengiri sepanjang perjalanan menjadi hiburan sehingga perjalanan yang berat ini dapat kami lalui dengan senang riang gembira. 

Lalu kamu terus berjalan, berjalan dan terus berjalan. Dengan koordinator lapangan kami di depan sebagai penunjuk arah, dan sweeper di belakang memastikan tidak ada yang tertinggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline