Lihat ke Halaman Asli

5 Kesalahan Umum Saat Menggunakan Kartu Kredit

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416214379853024419

[caption id="attachment_354771" align="aligncenter" width="300" caption="www.nationaldebtrelief.com"][/caption]

Beberapa orang berpraduga seputar penggunaan kartu kredit karena khawatir mereka akan terbelit banyak utang. Praduga ini tidak sepenuhnya salah. Namun, kalau kartu kredit digunakan dengan semestinya, Anda justru bisa menghemat lebih banyak dari yang Anda kira! Berikut ini adalah kesalahan umum dalam penggunaan kartu kredit yang sering terjadi, terutama oleh para pemegang kartu baru.

Kesalahan 1: Mengabaikan Pentingnya Riwayat Kredit


Apa pun bentuk dan jumlah utang Anda terhadap bank, Bank Indonesia memiliki catatan lengkapnya, termasuk kapan Anda mulai berutang, besarnya suku bunga, besarnya plafon, bahkan keterlambatan pembayaran dan saldo tertagih yang belum Anda lunasi. Laporan riwayat kredit perorangan itu tidak tersedia untuk publik, dan diberikan oleh Bank Indonesia hanya kepada bank yang membutuhkannya untuk kepentingan bank, misalnya saat bank mempertimbangkan pengajuan kredit Anda.

Selain memastikan membayar segala macam utang tepat waktu, Anda juga harus rajin menyimpan semua surat-surat penting yang membuktikan besarnya utang maupun pelunasannya. Kalau ada kekeliruan data di laporan riwayat kredit Anda, surat-surat yang berada di tangan Anda–termasuk kuitansi belanja dan tagihan kartu kredit–akan menyelamatkan Anda dari bencana!

Kesalahan 2: Tidak Melacak Transaksi Belanja dengan Kartu Kredit


Begitu memperoleh kartu kredit, mungkin Anda tergoda menggunakannya sepanjang waktu, dan tidak mau repot-repot mengingat untuk apa saja kartu itu Anda belanjakan. Ini kesalahan BESAR. Utang bisa menumpuk sangat cepat kalau Anda tidak melacak tiap transaksi belanja dengan cermat. Sebaliknya, dengan pelacakan yang cermat, Anda bisa memastikan bahwa pembelanjaan itu masih sesuai dengan bujet bulanan Anda, dan karenanya akan terhindar dari belitan utang.

Kesalahan 3: Melupakan Tanggal-Tanggal Penting dalam Proses Transfer Saldo Tertagih


Beberapa bank menawarkan suku bunga lebih rendah atau bahkan 0% saat Anda memindahkan (transfer) saldo tertagih kartu kredit Anda ke kartu baru. Namun, penawaran ini biasanya berlangsung dalam waktu terbatas (persyaratan biasanya tertulis di surat perjanjian, yang kebanyakan orang tidak mau repot-repot baca). Temukan informasi yang jelas, kapan periode transfer itu berakhir, dan pastikan Anda melunasinya sebelum jatuh tempo supaya terhindar dari kejutan-kejutan yang tidak Anda inginkan.

Kesalahan 4: Tidak Mengecek Tagihan Kartu Kredit


Kalau Anda tidak melacak tiap transaksi belanja dengan kartu kredit, besar kemungkinan Anda juga tidak mengecek tagihan kartu kredit. Melacak tiap transaksi, dan memastikan bahwa yang tertera di lembar tagihan sesuai dengan transaksi yang pernah Anda lakukan, akan membantu mendeteksi adanya kekeliruan, termasuk penyalahgunaan kartu kredit Anda oleh para penipu.

Kesalahan 5: Lalai Memperbarui Pengaturan Pembayaran Otomatis


Demi kenyamanan, banyak orang yang memanfaatkan pembayaran beragam kewajiban bulanan (misal: listrik, air, dan lain-lain) secara otomatis menggunakan kartu kredit. Apa yang terjadi kalau kartu kredit Anda telah habis masa berlakunya, dan Anda memperoleh yang baru? Kalau Anda lupa memperbarui pengaturan pembayaran otomatis itu, tagihan-tagihan penting itu bisa saja tidak terbayar. Akibatnya layanan bisa dihentikan mendadak, dan Anda mungkin dikenai denda, yang tentu akan mencoreng riwayat kredit Anda.

Sumber: www.AturDuit.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline