Kompetensi adalah suatu komponen yang paling utama dalam diri karyawan. Tanpa adanya kompetensi, maka suatu pekerjaan tidak akan dapat dilakukan dengan baik. Seiring dengan berkembangnya zaman, kompetensi pun semakin berkembang dan sangat beragam. Siapa yang punya kompetensi paling tinggi, maka dialah yang menang.
Oleh karena itu, tidak heran jika organisasi semakin menyadari arti kompetensi dalam organisasi mereka. Training-training terus dilakukan, baik in-house maupun mengirim karyawan ke training di luar, hal ini berujung pada satu tujuan: meningkatkan kompetensi. Disinilah peran penting dari HR, yakni melakukan identifikasi terhadap kompetensi-kompetensi yang menjadi kebutuhan organisasi juga update terhadap perkembangan terbaru.
HR bertugas untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan kompetensi apa saja yang dibutuhkan oleh organisasinya. Selain itu, HR juga harus mempunyai database yang merupakan daftar kompetensi yang dimiliki oleh seluruh karyawannya. Sehingga, HR dapat berusaha untuk menutup gap yang terjadi antara kompetensi yang dibutuhkan dengan aktual.
Dalam rangka melakukan identifikasi kompetensi apa saja yang dibutuhkan oleh organisasi, HR bisa bekerjasama dengan divisi lainnya yang berkaitan. Diskusi dengan divisi lain diperlukan, karena biasanya divisi terkait yang paling tahu dengan kebutuhannya akan kompetensi tertentu.
HR juga harus terus update terhadap perkembangan yang terjadi di dunia luar, terutama yang terkait dengan industri dimana bisnis bergerak. HR harus dapat mengidentifikasi kompetensi terbaru apa saja yang mungkin sedang berkembang, dan dapat memberikan dampak positif terhadap organisasi.
Selain itu, HR juga dapat melakukan benchmarking dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Lakukan analisa terhadap para kompetitor yang sukses, dan identifikasi apa saja kunci keberhasilan mereka, terutama apa kompetensi utama yang membuat mereka unggul. Selanjutnya, tentu jangan mau kalah untuk meningkatkan kompetensi dalam organisasi sendiri.
Selanjutnya, setelah melakukan identifikasi mengenai kompetensi apa saja yang dibutuhkan organisasi dan dapat meningkatkan daya saing dalam industri, maka kemudian HR bertugas untuk menutup gap yang terjadi dalam kompetensi ini, antara yang dibutuhkan, dengan actual. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan training in-house, ataupun mengirim karyawan untuk training di luar. Intinya adalah berusaha untuk meningkatkan kompetensi karyawan.
Dengan HR yang proaktif dalam meningkatkan kompetensi karyawan dalam organisasi, maka karyawan akan menjadi asset yang sangat berharga bagi organisasi. Kompetensi yang lebih baik dalam diri karyawan akan meningkatkan kinerja organisasi, yang kemudian diharapkan dapat meningkatkan daya saing organisasi dalam industri.