ketika hati terus meraung menyebut namanya
tak henti menarik memori untuk memunculkan wajah dalam benak
juga tak peduli meski selalu sakit saat melihatnya
sepertinya ia terobsesi pada kepedihan
aku bingung...
untukmu hati,
aku menyayangimu selalu
meski aku tau kau sangat bodoh
meski aku tau kau sangat ceroboh
meski aku juga tau kau sangat suka menyakiti dirimu sendiri