Lihat ke Halaman Asli

Mega Widyastuti

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Langkah untuk Memaafkan Diri Sendiri

Diperbarui: 28 April 2023   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Diri kita saat ini adalah akumulasi dari berbagai pengalaman yang sudah kita lewati dimasa lalu, entah dilewati dengan baik ataupun sekedar lewat saja karena waktu tak pernah berbelas kasih untuk memberikanmu ruang lebih untuk memikirkan solusi untuk memecahkan masalah.

Mungkin saat ini, kamu masih merutuki dirimu sendiri,

'kenapa saya tertinggal dari teman yang lain?'

'kenapa hidup saya tak pernah mudah?'

'kenapa semesta sebegitu tak adilnya pada diri saya?'

Dan berbagai pertanyaan lain yang mengarah pada ketidakbersyukuran atas apa yang sebenarnya kita miliki.

Manusia pada dasarnya didesign untuk bertahan hidup, lantas kenapa kamu selalu mengharapkan kebahagiaan menghampiri dirimu tanpa alasan?

Pernahkah terbesit dalam pikiranmu, masalah apa yang ada dibalik senyum yang dipajang disosial media temanmu?, ujian sebesar dan seberat apa yang pernah ia lewati dengan baik sampai akhirnya dia bisa sampai disana (tempat yang kau anggap sebagai puncak), dan pertanyaan lain yang mengarah pada 'usaha dan rasa sakit' yang pernah dialami oleh orang yang kau jadikan pembanding dengan hidupmu?

Pada kenyataannya, melihat setitik noda pada kertas memang lebih mudah ketimbang melihat kertas itu sendiri.

Bahkan, pepatah pernah mengatakan "Semut diujung dunia bisa terlihat, sedangkan gajah didepan mata tidak terlihat" Sebuah ungkapan yang sarat akan makna, bahwa manusia pada dasarnya memang lebih mudah melihat kesalahan dan kecacatan ketimbang hal baik yang sebenarnya ada disamping kesalahan dan kecacatan itu.

Salah satu hal yang membuat seseorang cenderung stuck dengan hidupnya saat ini adalah karena dirinya belum bisa memaafkan atau mengikhlaskan apa yang pernah terjadi dimasa lalu, dirinya masih menyalahkan kejadian dimasa lampau atas nasibnya saat ini, dan cenderung ingin membalas dendam atas masa lalunya tersebut. Padahal, disadari atau tidak dendamnya itu sebenarnya tertuju pada dirinya sendiri, hanya saja pada waktu yang berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline