Ketika highlight persekusi lebih benderang daripada kasus pelecehan seksual.
Ketika pelecehan seksual dianggap sebagai hal sepele bahkan bercandaan.
Ketika pelaku menjelma menjadi korban dan menuntut keadilan.
Ketika maaf dianggap sebagai penyelesai masalah.
Belum lama ini viral terkait kasus persekusi yang dilakukan sejumlah mahasiswa kampus G kepada 2 orang pelaku pelecehan seksual dikampus yang sama. (instagram: @anakgundardotco).
Dalam video dan foto yang beredar, terlihat korban persekusi/pelaku pelecehan seksual diikat disebuah pohon, ditelanjangi, sampai dicekoki minuman yang diduga merupakan air seni.
.
1. Saya tidak merasa tindakan persekusi terhadap pelaku itu salah
Meskipun orang-orang mengasihani pelaku pelecehan seksual tersebut dengan mengatakan bahwa tindakan persekusi yang dilakukan terhadapnya bukan tindakan "manusiawi". Lantas apakah tindakan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya adalah tindakan yang "manusiawi"?
Heeyyy, siapa yang tidak manusiawi? Dia melakukan kejahatan secara sadar. KEJAHATAN DENGAN MOTIF BERCANDAAN SEKALIPUN TETAPLAH KEJAHATAN. Pelaku adalah seorang mahasiswa. MAHASISWA. Saya tekankan sekali lagi. Mahasiswa adalah manusia logis dan intelektual. Mirisnya lagi, PELECEHAN SEKSUAL yang dilakukan oleh pelaku, TIDAK HANYA SATU KALI. Apakah tindakan pelaku bisa dianggap sebagai hal yang manusiawi?
Dalam Islam sekalipun, hukuman terhadap orang jahat harus dilakukan dimuka umum agar menjadi pelajaran.