Lihat ke Halaman Asli

Mega Widyastuti

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Psikolog Bisa Baca Pikiran Orang

Diperbarui: 16 November 2022   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Kamu kuliah jurusan apa?"

"Psikologi"

"Wah, bisa baca pikiran aku dong?"

"--"

Orang-orang yang kuliah dijurusan Psikologi atau telah lulus dari jurusan psikologi pasti tidak asing dengan pernyataan "Jurusan psikologi pasti bisa baca pikiran orang"

Aku pribadi pertama kali mendengar kalimat tersebut ketika masih duduk dibangku sekolah dasar. Saat itu diriku dan teman sekelasku saling bertanya terkait jurusan kuliah apa yang akan diambil dimasa depan. Dan salah satu temanku menjawab ia ingin menjadi seorang Psikolog, yang kemudian direspon oleh temanku yang lain 'Kalo belajar psikolog nanti bisa baca pikiran orang lain tau'

Sejak saat itu, aku jadi mengetahui dan tertarik dengan dunia psikologi. 

Sekarang, setelah aku menjadi mahasiswa dijurusan psikologi. Dosenku juga sering menyinggung label 'psikolog bisa baca pikiran orang'.

Sebenarnya, pernyataan 'Seorang psikolog bisa membaca pikiran orang lain' adalah mitos

Saat menatap orang lain, tidak serta merta muncul kalimat didalam benak seorang psikolog tentang apa yang sedang dipikirkan oleh orang yang sedang ditatapnya. atau ketika sedang memperhatikan orang lain, juga tidak serta merta seorang psikolog bisa mendengar suara gaib tentang apa yang sedang dipikirkan oleh orang yang sedang diperhatikan tersebut.

Lalu, kenapa sih label 'Seorang psikolog bisa membaca pikiran orang lain' bisa tersematkan pada seorang psikolog?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline