Keberhasilan hidup sangat ditentukan oleh karakter yang kuat. Karakter adalah kualitas seorang individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi motivasi seseorang dalam berperilaku serta yang membedakannya dengan orang lain. Pendidikan karakter Anak dibentuk melalui proses belajar yang berkesinambungan. Tujuan dari pendidikan karakter yaitu untuk membentuk watak/kepribadian anak yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.
Pendidikan karakter diberikan pada anak berdasarkan usia atau tahap perkembangan anak, yaitu :
- 5-6 tahun. Adab.
Pada fase ini, anak dididik budi pekerti, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter: jujur, mengenal benar dan salah, mengenal baik dan buruk, serta mengenal mana yang diperintah (yang dibolehkan) dan mana yang dilarang (yang tidak boleh dilakukan). Fase ini anak dididik mengenai apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
- 7-8 tahun. Tanggung jawab diri.
Perintah agar anak usia 7 tahun mulai menjalankan sholat menunjukkan bahwa anak mulai dididik untuk bertanggung jawab, terutama dididik bertanggung jawab pada diri sendiri. Anak mulai dilatih untuk membina dirinya sendiri dan memenuhi kebutuhan dan kewajiban dirinya sendiri.
- 9-10 tahun. Kepedulian.
Setelah anak dilatih untuk bertanggungjawab, selanjutnya anak dididik untuk mulai peduli pada orang lain, terutama dengan teman sebayanya. belajar menghargai dan menghormati orang lain, dan yang paling penting, pada fase ini anak mulai dilibatkan dengan nilai-nilai kepedulian dan tanggung jawab pada orang lain mengenai aspek kepemimpinan.
- 11-12 tahun. Kemandirian.
Pada fase kemandirian ini berarti anak telah mampu menerapkan terhadap hal-hal yang menjadi perintah dan larangan, sekaligus memahami resiko jika melanggar aturan.
- 13 tahun keatas. Bermasyarakat.
Tahap ini merupakan tahap di mana anak dipandang telah siap memasuki kondisi kehidupan di masyarakat. Anak diharapkan telah siap bergaul di masyarakat dengan berbekal pengalaman-pengalaman yang dilalui sebelumnya. Setidaknya ada dua nilai penting yang harus dimiliki anak, yaitu integritas dan kemampuan beradaptasi.
Intervensi orang tua sebagai pendidik pada lingkungan keluarga sangat berperan dalam pembentukan karakter anak sejak dini. Tahap-tahap dalam pendidikan karakter ini hendaknya dapat dilakukan dengan baik sehingga pada tingkat usia berikutnya tinggal menyempurnakan dan mengembangkannya. Individu yang memiliki karakter kuat, akan memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan, sebaliknya individu yang memiliki karakter mudah goyah akan lebih lamban untuk bergerak dan tidak bisa menarik kerjasama dengannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H