Lihat ke Halaman Asli

Immanuel Sembiring

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Aktualisasi Kapitalisme Amerika Serikat dalam Ekspansi Perusahaan Coca Cola

Diperbarui: 13 Maret 2024   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Amerika Serikat merupakan negara maju penganut ekonomi liberal-kapitalis. Sistem liberal-kapitalis mengutamakan kebebasan masyarakat menjalankan kegiatan ekonomi dengan lebih berfokus terhadap keuntungan. Selain itu, ekonomi liberal-kapitalis berorientasi perluasan usaha demi meraih banyak keuntungan. Sebagai salah satu ahli ekonomi, Karl Marx menjelaskan bahwa ciri utama kapitalisme ialah kepemilikan faktor produksi dan penyebaran individu guna memperoleh laba sebesar-besarnya. Amerika Serikat menerapkan prinsip ekonomi kapitalis dalam aktivitas ekonomi domestik maupun internasional.

            Salah satu aktualisasi kapitalisme Amerika Serikat terwujud dalam pendirian dan perluasan perusahaan Coca Cola. Coca Cola adalah produk minuman perusahaan swasta asal Amerika Serikat yang berdiri sejak tahun 1886. Coca Cola menjadi simbol ekonomi kapitalis Amerika Serikat. Sebagai sebuah perusahaan, Coca Cola berfokus pada ekspansi usaha dengan mencari peluang investasi yang lebih besar serta pendirian cabang di seluruh negara. Perusahaan Coca Cola telah tersebar di Benua Asia dan Eropa pada awal tahun 1990. Bahkan ketika era Perang Dunia, perusahaan Coca Cola telah mendirikan lebih dari 60 pabrik produksi di seluruh belahan dunia. Hingga saat ini, Coca Cola menjadi produk minuman ringan (soft drink) ternama dan menyebar luas di 200 negara.

            Eksistensi pasar global mendorong seluruh negara saling berkompetisi dan berpartisipasi aktif. Sebagai negara pedagang dengan perekonomian terbesar, Amerika Serikat turut ambil bagian dalam persaingan pasar global. Amerika Serikat berhasil menguasi pasar global melalui penjualan Coca Cola. Coca Cola menjadi produk minuman paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat internasional. Salah satu faktor keberhasilan perusahaan Coca Cola ialah penerapan sistem kapitalis serta peranan pemerintah Amerika Serikat.

            Perusahaan Coca Cola telah menyebar luas ke seluruh belahan dunia. Perusahaan Coca Cola berhasil mendistribusi produknya hingga lebih dari 190 negara. Pada masa awal kesuksesaan, perusahaan Coca Cola menjual hasil produksi di kawasan Afrika, Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Pasifik. Ratusan ribu produk Coca Cola terjual di Australia serta Thailand pada tahun 2006. Coca Cola sebagai sebuah perusahaan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan konsumen. Oleh sebab itu, ekspansi Coca Cola semakin meningkat di negara Uni Eropa. Coca Cola juga merambah ke kawasan Amerika Latin, Amerika Utara, Asia Utara, Eurasia, hingga Timur Tengah.

            Ekspansi perusahaan Coca Cola menunjukkan penerapan kapitalisme Amerika Serikat. Perusahaan Coca Cola berorientasi pada upaya mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin. U.S Trade Representative (USTR) memaparkan bahwa pemerintah Amerika Serikat mengutamakan negosiasi dan koordinasi perdagangan. Langkah tersebut dijalankan dengan komponen liberalisasi, penegakan peraturan, pengawasan aktivitas ekspor, penyesuaian alternatif perdagangan, dan investasi. Pemerintah Amerika Serikat menerapkan komponen investasi asing secara langsung (Foreign Direct Investment/ FDI) serta ekspor. Pemerintah Amerika Serikat memberikan kemudahan dan mendukung investasi perusahaan Coca Cola.

            Salah satu bentuk dukungan pemerintah Amerika Serikat dalam investasi Coca Cola yaitu pembukaan pabrik di Indonesia sejak tahun 1992. Coca Cola semakin meluas hingga berhasil mendirikan pabrik pembotolan di Kota Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, hingga Banjarmasin sebelum tahun 1990-an. Keberhasilan perusahaan Coca-Cola menyebabkan produk minuman asli Indonesia tergeserkan. Coca Cola mendominasi pasar penjualan minuman Indonesia. Dengan kata lain, ekspansi Coca Cola menunjukkan keberhasilan kapitalisme pemerintah Amerika Serikat di Indonesia.

            Peran pemerintah Amerika Serikat cukup besar terhadap keberhasilan ekspansi Amerika Serikat. Tom Standage dalam bukunya yang berjudul “A History of the World in Six Glasses” menjelaskan bahwa perluasan Coca Cola ke seluruh negara menunjukkan kekuatan kapitalisme Amerika Serikat. Standage menyebut Coca Cola sebagai “kapitalisme dalam bentuk botol”. Contoh keterlibatan pemerintah Amerika Serikat ialah kebijakan pemerintahan Donald Trump menaikkan 10% tarif pajak impor aluminium. Kebijakan tersebut menyebabkan harga jual Coca Cola meningkat, sebab harga beli aluminium sebagai bahan baku kemasan juga meningkat.

            Kekuatan dolar Amerika Serikat turut mendorong upaya ekspansi perusahaan Coca Cola. Sebanyak 76% pendapatan usaha perusahaan Coca Cola berasal dari luar negara Amerika Serikat. Pendapatan tersebut didukung oleh kekuatan dolar sebagai mata uang jual-beli produk Coca Cola. Apabila pemerintah Amerika Serikat mampu mempertahanan kekutan dolar, maka jumlah pendapatan perusahaan Coca Cola semakin meningkat. Atas dasar itu, kebijakan perdagangan pemerintah Amerika Serikat akan memengaruhi ekspansi Coca Cola.   


Coca Cola Sebagai Penjaga Eksistensi Amerika Serikat Dalam Persaingan Pasar Global

            Globalisasi mendorong banyak produk domestik menjadi internasional. Arus globalisasi juga menyebabkan terbentuknya pasar global yang diisi oleh aktivitas ekspor dan impor. Pasar global adalah tempat berlangsungnya proses transaksi secara internasional dengan pemasaran antara satu negara dengan negara lain. Seluruh negara tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri karena keterbatasan sumber daya. Oleh sebab itu, sebuah negara melakukan transaksi jual beli bersama negara lain guna memenuhi kebutuhan nasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline