Belum genap satu bulan sejak kemunculan Bjorka, pemerintah Indonesia sudah kecolongan banyak data. Bukan hanya database milik rakyat, Bjorka juga berhasil membobol database para pejabat tinggi negara. Aksinya ini tak ayal membuat pemerintah Indonesia resah. Siapa sebenarnya Bjorka ini?
Bjorka, seperti yang sudah banyak diberitakan di media, adalah seorang hacker atau peretas. Yaitu seseorang yang mampu menerobos masuk ke dalam situs atau blog orang lain dengan memecahkan kode-kode tertentu dalam jaringan komputer. Sejak kemunculannya, Bjorka sudah berhasil membobol jutaan data NIK KTP, KK, dan nomor telepon masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu, Bjorka juga berhasil membobol database milik pejabat pemerintah, seperti Anis Baswedan, Erick Tohir, Puan Maharani, Johnny G Plate, dan masih banyak lagi.
Namun, yang menjadi menarik untuk dibahas adalah bahwa Bjorka ini ternyata mendapat dukungan dari sebagian warganet. Aksinya menjadi trending topic di berbagai media. Pro dan kontra dengan aksi Bjorka banyak bermunculan, dan ada beberapa hal menarik yang bisa diambil dari aksi hacker ini.
Bjorka Mengingatkan Bahwa Sistem Keamanan Siber Pemerintah Indonesia Masih Lemah
Banyak spekulasi bermunculan tentang asal-usul Bjorka. Apakah dia orang Indonesia atau bukan, kenapa dia suka membobol database milik pemerintah Indonesia, dan masih banyak pertanyaan lain. Ada yang berpendapat bahwa Bjorka bukan orang Indonesia. Dia adalah orang asing yang menjual database dari berbagai negara. Kebetulan, ketika melakukan aksinya terhadap Indonesia ternyata sangat mudah.
Ada pula yang mengatakan bahwa Bjorka adalah orang Indonesia asli, bahkan ada beberapa video di Youtube yang menyebutkan nama asli Bjorka. Walau ternyata, orang tersebut sudah dikonfirmasi bukan Bjorka. Terlepas dari siapa sebenarnya identitas hacker ini, aksi Bjorka mengingatkan bahwa sistem keamanan siber Indonesia ternyata masih lemah dan harus diperbaiki.
Aksi Bjorka memberi pesan pada pemerintah Indonesia bahwa sistem keamanan datanya mudah dibobol. Saking lemahnya, Bjorka seperti menantang pemerintah, mau diberi berapa lapisan pun, dia masih tetap bisa membobol database tersebut. Ini akan menjadi PR pemerintah untuk memperbaiki sistem penyimpanan datanya.
Bjorka Banyak Menyinggung Masalah-Masalah di Indonesia
Inilah hal yang menarik untuk dibicarakan. Sampai saat ini, Bjorka masih belum jelas identitasnya. Namun, bukan hanya sekedar mencuri database, Bjorka juga melihat bahwa Indonesia ini mempunyai banyak masalah, dan entah mengapa Bjorka tertarik untuk mengangkat masalah tersebut ke permukaan.
Ketika Bjorka ditantang oleh Denny Siregar untuk mengungkap informasi pribadi Anis Baswedan pun, dia tidak ragu melakukannya. Bjorka memberi pesan, sudahkah Anis Baswedan menyelesaiakn banjir dan macet? Hal yang lebih lucu lagi adalah ketika Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johny G Plate yang menghimbau kepada masyarakat untuk sering-sering mengganti password justru menjadi sasaran hacker sendiri.
Puan Maharani juga tidak luput dari bidikan Bjorka. Beberapa waktu lalu, Bjorka menyinggung Puan Maharani yang merayakan ulang tahun di saat ada demo di depan gedung DPR menentang kenaikan harga BBM. Erick Tohir sebagai menteri BUMN juga disindir Bjorka tentang kenaikan harga BBM. Yang terbaru adalah tentang permintaan warganet untuk membongkar kasus Ferdi Sambo. Mengapa Bjorka yang belum diketahui identitasnya ini suka menyinggung masalah-masalah di Indonesia, bahkan mendapat permintaan khusus dari warganet?
Aksi membobol data pribadi milik orang lain, mau apapun alasannya adalah tindakan ilegal. Dikhawatirkan database yang bocor tersebut digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan pribadi dengan merugikan orang lain. Mari kita nantikan bagaimana aksi pemerintah untuk melawan hacker ini. Apakah Bjorka akan terungkap identitasnya? Apakah pemerintah bisa menemukannya dan menindak secara hukum? Atau apakah Bjorka akan semakin disukai masyarakat dan menerima banyak permintaan untuk mengungkap kasus-kasus yang belum terpecahkan?