Bagi setiap perempuan yang sudah menikah, hamil adalah sesuatu yang didambakan. Hadirnya buah hati dalam hidup rumah tangga dapat membuat suasana rumah menjadi lebih hidup dan ceria. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak pasangan suami istri yang merencanakan untuk mengikuti program kehamilan lebih cepat.
Sekarang ini, banyak klinik kehamilan yang menjamur di berbagai kota. Klinik kehamilan ini ramai didatangi oleh pasangan suami istri yang ingin segera memiliki keturunan. Salah satu klinik kehamilan yang ada di kota Bandung adalah Klinik Kehamilan Sehat Sejahtera yang dipimpin oleh Agus Jatmika Soegiarto.
Bahaya Kehamilan di Usia 40 Tahun
Berhubungan dengan kehamilan ini, kita tahu bahwa seorang perempuan dapat hamil dalam berbagai usia, asalkan masih mempunyai sel telur. Ada perempuan yang hamil di usia remaja, dewasa awal, bahkan ada pula yang hamil di usia yang relatif tua atau bisa dibilang usia rentan.
Usia rentan ini adalah ketika perempuan hamil di usia 35 tahun ke atas. Dikatakan sebagai usia rentan karena saat itu kondisi fisik si ibu sudah tidak seprima ketika usia muda. Termasuk kondisi rahim dan sel telurnya.
Jika seorang perempuan hamil di usia muda, dan dalam keadaan sehat tentu tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi bagaimana jika perempuan tersebut hamil di usia empat puluh tahun?
Tips Hamil Sehat di Usia Rentan
Usia empat puluh tahun tentu bukan usia yang ideal untuk menjalani kehamilan. Banyak faktor resiko yang harus dihadapi, seperti bayi terlahir cacat, lahir prematur dengan berat badan yang kurang, atau bahkan keguguran. Lalu apa yang harus dilakukan jika seorang perempuan hamil di usia empat puluh tahun?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah segala sesuatu yang tidak diinginkan saat perempuan hamil di usia empat puluh tahun.
Pertama, kendalikan faktor resikonya
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa hamil di usia empat puluh tahun lebih beresiko, baik terhadap ibu maupun si janin. Untuk menjalani kehamilan yang sehat di usia ini, si ibu harus bisa mengendalikan faktor resiko yang mungkin muncul. Tidak hanya ibu, ayah juga harus ikut memperhatikan kesehatan ibu dan janinnya. Cara untuk mengendalikan faktor resiko yang di maksud misalnya dengan lebih rutin untuk konsultasi ke dokter kandungan.
Agus Jatmika Soegiarto mengatakan bahwa setiap perempuan itu unik. Maksudnya, setiap perempuan yang hamil mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Apalagi jika sudah menginjak usia empat puluh tahun. Oleh karena itu, harus lebih rutin konsultasi ke dokter supaya kejadian yang tidak diinginkan dapat diantisipasi lebih dini.
Kedua, konsumsi makanan tinggi asam folat
Asupan makanan untuk ibu hamil berbeda dengan perempuan yang lain. Tidak cukup hanya dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari, seorang ibu hamil butuh asupan gizi yang lebih untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Oleh karena itu, disarankan bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan tambahan atau suplemen kesehatan, terutama yang mengandung tinggi asam folat.