Lihat ke Halaman Asli

Imi Suryaputera™

Jurnalis, Penulis, Blogger

Saat Anggota DPRD Bertindak Layaknya Preman

Diperbarui: 10 Agustus 2016   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya lebih suka menyebutnya layak seorang preman. Sebagai seorang Wakil Rakyat, menurut saya seorang Legislator atau Anggota DPRD, mestilah mengedepankan nalar dan 'wisdom' dalam menyikapi dan menghadapi siapapun apalagi berhadapan dengan wartawan/jurnalis.

Itu tak berlaku agaknya bagi seorang Andi Tanrang, Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel dari Partai Golkar. Diduga karena tak terima dengan pemberitaan berbagai media massa di Kalsel terutama di wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu, ia pun membogem seorang wartawan Koran Harian Radar Banjarmasin (Jawa Pos Grup) yang bertugas di wilayah Kotabaru, Zaliyan Abdi.

Sontak warga di kedua wilayah kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu yang bertetangga ini menjadi kaget. Kekagetan mereka itupun dituangkan di media sosial Facebook, berbagai tanggapan dan komentar pun bermunculan. Bagi yang mengenal sosok Andi Tanrang, mereka heran kenapa seorang Anggota DPRD Tanah Bumbu bisa 'menyelonong' ke wilayah kabupaten lain; Kotabaru.

Kejadian pemukulan terhadap wartawan Koran Harian Radar Banjarmasin itu terjadi di ruang Staf Ahli Bupati Kotabaru beberapa hari lalu.

Andi Tanrang ini tak cuma dikenal sebagai Anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu dari Partai Golkar, tapi juga sebagai pengusaha BBM dan pelabuhan. Yang bersangkutan agaknya tak terima diberitakan terkait kegiatan penambangan batubara (diduga tambang ilegal), yang mana ia berkerjasama dengan seorang adik Bupati Kotabaru, Said Jafar. Dan diketahui Andi Tanrang ini merupakan kerabat dekat dari Bupati Kotabaru. Terkait kegiatan penambangan batubara ini, pelabuhan milik Andi Tanrang digunakan untuk melakukan pengapalan.

Dan ternyata Andi Tanrang ini sebelumnya sekira tahun 2002 juga pernah melakukan pemukulan terhadap seorang wartawan yang bertugas di Tanah Bumbu, namun permasalahannya menguap begitu saja.

Ketua DPRD Tanah Bumbu, H. Supiansyah kepada satu media online (http://jurnalisia.id) menyatakan, terkait permasalahan Anggota DPRD Tanah Bumbu adalah masalah pribadi yang tak dapat dikait-kaitkan dengan institusinya. Lagi pula kejadian pemukulan tersebut (locus delicti) berada di daerah lain yakni Kotabaru.

Sejumlah pihak pun sangat menyesalkan tindakan Anggota DPRD Tanah Bumbu tersebut, dan tak sedikit pihak yang minta agar aparat penegak hukum mengambil tindakan hukum.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline