Pemilukada serentak di seluruh negeri ini tinggal sebentar lagi. Para Tim Sukses atau Tim Pemenangan masing-masing calon sudah menyiapkan strategi untuk bisa memenangkan calonnya. Dan tak menutup kemungkinan aroma politik uang (money politic) mulai bertebaran ke seantero negeri.
Suatu kali di Kabupaten Balik Sumpah, Tim Sukses dari Pasangan Calon Bupati yang menamakan dirinya 2E (Elang dan Enggang) telah mengendus aroma politik uang dari Tim Sukses lawan yang mengusung Pasangan Calon yang menamakan dirinya Pasangan Kuning (Kuncung dan Ningrum).
Kabar burung berhembus Pasangan Kuning akan melakukan serangan subuh dengan bagi-bagi duit sebesar Rp 100 ribu ke para calon pemilih.
Mat Bogem, Ketua dari Tim Sukses Pasangan 2E pun memanggil dan mengumpulkan para anak buahnya untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi terkait strategi mereka untuk menanggulangi atau menjegal gerakan Tim Sukses Pasangan Kuning yang akan bagi-bagi duit itu.
Mat Bogem : “Kita harus segera mencari akal dan strategi jitu untuk melawan praktik money politic yang diterapkan oleh Tim Sukses Pasangan Kuning.”
Seorang anak buah Mat Bogem yang bernama Udin Seirama, setelah tengok kanan kiri muka belakang angkat bicara.
Udin Seirama : “Itu perkara gampang, Bos.”
Mat Bogem : “Jangan asal bunyi kamu. Ini bukan perkara kacangan. Ini soal hidup mati karir calon yang kita usung dan perjuangkan.”
Udin Seirama : “Saya sangat serius, Bos. Saya tidak berani main-main.”
Mat Bogem : “Ayo cepat kamu sampaikan !”
Udin Seirama : “Caranya begini, pak Bos. Kita sosialisasikan ke para calon pemilih; kita minta kepada siapa saja yang menerima duit dari Tim Sukses Pasangan Kuning agar melaporkan ke Tim Kita. Barangsiapa yang melaporkan ke Tim kita, nanti akan kita beri duit sebagai upah sebanyak 2 kali lipat dari yang diberikan oleh Tim Sukses Pasangan Kuning.”