Lihat ke Halaman Asli

Imi Suryaputera™

Jurnalis, Penulis, Blogger

2+2=5, 6, Atau Terserah

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan seorang ayah kepada anaknya;


  • Carilah duit yang banyak dengan cara apapun, benar atau salah, karena orang-orang banyak duit pasti dapat berbuat apa saja termasuk membeli hukum dan membayar para oknum penegak hukum.
  • Ketahuilah anakku, di negeri ini banyak sekolah yang mengajarkan berbagai hukum, tapi sebenarnya hukum itu cuma dipelajari, bukan untuk diterapkan.
  • Tak perlu sekolah untuk belajar hukum; karena tujuannya bukan untuk menegakkan hukum, tapi untuk menyiasati dan mempermainkan hukum.
  • Mereka yang mengerti hukum bukan untuk mencari dan memperoleh kebenaran, tapi pembenaran.
  • Belajarlah hukum alam; hukum ini sangat adil, karena hukum inilah yang tak terbantahkan.
  • Kuasailah hukum rimba; gunanya agar kau tahu dan mengerti bagaimana harus mengalahkan musuh-musuhmu.
  • Jangan belajar hukum karma; hukum ini tidak jelas, dan tidak adil, karena menghukum orang yang tak berbuat disebabkan oleh perbuatan seseorang yang bertalian darah dan keturunan.
  • Lebih baik belajar dan menguasai hukum dagang, karena hukum ini lebih hebat daripada matematika. Jika dalam matematika 2+2 = 4, maka dalam ilmu hitung hukum dagang; 2+2 = 5 atau 6, terserah mau berapa saja, karena jika sama dengan hasil matematika, engkau tidak akan untung dalam berdagang.
  • Sebelum meninggal dunia, sebaiknya engkau belajar dan menguasai hukum waris. Ini penting, segala peninggalanmu perlu diwariskan kepada orang yang tepat, apakah itu anak, istri, saudara, istri simpanan, dan lainnya, termasuk mewariskan segala hutang.
  • Hukum yang tak perlu dipelajari adalah hukum kausal; sebab akibat, karena hukum ini sudah dikuasai sejak engkau belum lahir ke dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline