Lihat ke Halaman Asli

Imi Suryaputera™

Jurnalis, Penulis, Blogger

Kemana Perginya Ponsel Jadul Itu?

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar 5 tahun lalu di daerahku masih terdapat beberapa orang yang menggunakan ponsel atau handphone merk Siemens. Kini sudah tak ada lagi yang menggunakan ponsel merk keluaran Jerman itu. Padahal seingatku dulu beberapa tipe dari merk Siemens tersebut termasuk diminati dan digemari karena sinyalnya yang kuat; C25, C35, C50 dan A55.

Dulu beberapa tahun lalu kulihat masih banyak terpampang di etalase di pertokoan Roxy Mas di Jakarta, banyak ponsel jadul dari berbagai merk. Kini setelah beberapa kali aku berkunjung kesana lagi, tak kulihat deretan ponsel jadul tersebut, berganti dengan berbagai merk ponsel baru. Sebutan ponsel atau handphone pun kini sudah mulai bergeser menjadi gadget, karena fungsinya sudah multi; tak cuma untuk menelpon dan mengirim serta menerima pesan (SMS).
Sebelum menghilang dan berganti dengan deretan ponsel dan gadget baru, aku sempat membeli beberapa ponsel jadul di pertokoan Roxy Mas. Selain untuk kupergunakan berkomunikasi, ponsel jadul itu sekalian untuk koleksi.

Beberapa teman heran dan bertanya kenapa aku mencari ponsel jadul, aku katakan kepada mereka; asal ada duit bila kita menginginkan ponsel atau gadget baru dan canggih, kita pasti mendapatkannya karena banyak yang menjualnya. Namun biar kita ada dan banyak duit, belum tentu kita bisa menemukan dan mendapatkan ponsel jadul. Tak hanya di Jakarta, di beberapa kota besar di pulau Jawa yang sempat kukunjungi hingga di daerahku, tak tampak lagi ponsel jadul di etalase pertokoan. Kemana perginya ponsel jadul itu, ya ?
Bila kita masih memiliki dan menyimpan ponsel-ponsel jadul itu, beberapa tahun ke depan sudah menjadi semacam barang antik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline