Lihat ke Halaman Asli

Imi Suryaputera™

Jurnalis, Penulis, Blogger

Ponsel Pertamaku Bermerek Nemu

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu hatiku sangat galau. Sudah beberapa hari belum juga gajian. Sementara utang di kios sembako milik tetangga, makin menumpuk. Aku dan istri sampai malu melewati kios itu. Tiap kali mau keluar rumah, baik aku maupun istri memilih jalan lain menuju jalan umum untuk menghindari melewati kios tersebut.


Meski tak yakin gajiku akan cepat dibayar, aku coba juga pergi ke kantor tempat aku bekerja dengan berjalan kaki. Jarak antara tempat tinggalku dengan kantor cukup dekat, kurang dari satu kilometer. Aku bekerja di kantor yang bergerak di bidang bisnis batubara. Dan di perusahaan itu bekerja sebagai tenaga quality control atau pengendali mutu.


Karena pikiran yang galau, selepas menyeberangi jalan umum yang cukup padat, aku berjalan sambil menunduk. Sekitar jarak 20-an meter sebelum memasuki halaman kantor yang ditumbuhi rumput, kakiku terantuk sesuatu. Kupikir pasti cuma batu kecil yang tertendang kakiku. Namun terasa agak ringan, lagi pula kakiku yang cuma pakai sandal tidak mengalami luka.

Aku pun menunduk dan jongkok menyibak rerumputan, disana kulihat sebuah benda berwarna kuning dengan keypad yang melekat, dan di bagian kepalanya terdapat tonjolan seperti antena.


Aku memungut benda itu. Di bagian atas keypad bertuliskan Siemens Mobile, kemudian terdapat pula tulisan lainnya C 35. Kutimang-timang benda itu sambil mengamatinya. Dalam pikirku benda apa ini, aku tak tahu. Karena selama ini aku belum pernah melihat benda seperti itu.

Aku memandangi tulisan yang melekat di benda itu, mengingat-ingat kata Siemens dan Mobile. Tapi aku tak juga menemukan arti kedua kata itu.

Akhirnya kupikir daripada ada orang yang melihat dan memperhatikan tingkahku, benda itu aku masukkan ke saku celana bagian belakang, biar dari luar terlihat seperti memuat rokok.


Aku pun meneruskan menuju kantor. Di kantor setiap hari kecuali minggu adalah hari kerja. Yang bekerja pada shift siang adalah operator komputer, tenaga pembukuan, dan kasir. Sedangkan aku bekerja pada shift malam.

Kasir mengatakan hari itu belum ada dana yang masuk, kemungkinan gajian akan ditunda beberapa hari lagi. Aku tak begitu kaget, karena sudah kutebak pasti belum gajian.

Kupikir daripada berlama-lama di kantor lebih baik pulang, mencari tahu benda apa yang barusan kutemukan. Aku pun pamit pulang.


Sesampai di rumah benda yang kutemukan, kuperlihatkan ke istriku. Dia pun sama sepertiku, tidak tahu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline