Dalam beberapa bulan saja belasan outlet Minimarket Alfamart beroperasi di seluruh wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel. Tak ada yang aneh memang jika sepintas lalu keberadaan Minimarket di sekitar usaha warga lainnya.
Yang kemudian memunculkan persoalan adalah, jauh sebelum keberadaan Alfamart, sudah terdapat puluhan Minimarket yang bahan jualannya tak beda dengan apa yang terdapat di Alfamart. Dan menjadi persoalan bagi kios dan toko yang menjual bahan sejenis.
Kehadiran Alfamart dianggap ancaman serius dan berpotensi besar mengalahkan kios dan toko milik warga setempat. Mereka pun bereaksi melalui Media Massa menyampaikan keluhan. Pihak DPRD setempat menaruh perhatian terhadap keluhan warga tersebut. Namun meski sempat dibahas di DPRD terkait masalah Perijinan dan sebagainya, Alfamart yang diminta warga agar perijinannya dicabut dan ditutup oleh Pemkab setempat; tetap buka, bahkan tampaknya sedang mempersiapkan outlet baru untuk dibuka lagi.
Beberapa pihak yang peduli masalah Alfamart ini beragam pendapat terlontar. Ada yang menyatakan semestinya keberadaan Alfamart ini dibatasi dari segi jumlah dan jam buka, serta hanya diperbolehkan di tempat tertentu. Ada pula pihak yang berpendapat tak perlu kehadiran Alfamart mengingat telah banyaknya terdapat Minimarket yang dibuka oleh warga atau pemodal setempat. Pihak lainnya menyarankan agar Instansi terkait membuat dulu semacam aturan main berupa Peraturan Daerah (Perda) terhadap usaha Minimarket, yang intinya bisa melindungi usaha warga sejenis.
Meski hingga hari ini Alfamart tetap bisa beroperasi, namun para warga yang tak setuju dan menolak Minimarket tersebut sedang menyusun rencana matang agar bisa menendang Alfamart keluar dari wilayah Kabupaten Tanah Bumbu. Mereka sedang mempersiapkan tendangan maut. Kita tunggu saja apakah Alfamart sanggup menahan penolakan warga setempat yang usahanya merasa terancam (?)
