Lihat ke Halaman Asli

Imi Suryaputera™

Jurnalis, Penulis, Blogger

Beraninya Cuma Nembak Warga, Coba Tembak yang Kakap

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak seperti operasi penertiban illegal mining (penambangan liar) yang sering dilakukan sebelumnya, operasi illegal mining pada Kamis (15/9/2011) kemaren seorang warga tertembus peluru yang menyalak dari senjata api milik salah seorang anggota Polres Kotabaru Polda Kalsel.

Sebanyak 7 personel, yakni 2 orang dari Polsek Kelumpang Hilir Serongga dan 5 orang dari Reskrim Polres Kotabaru melakukan penertiban illegal mining di Desa Sehapi yang masuk dalam wilayah hukum Polsek Kelumpang Hilir Polres Kotabaru.
Dari kegiatan operasi tersebut, Tim Polres Kotabaru berhasil mengamankan 2 unit alat berat jenis excavator merk Hyundai, 2 unit dumptruk tronton merk Hino, dan 2 unit dumptruk merk Mitsubishi PS 120, serta membawa operator dan supir untuk dimintai keterangan.

Sayangnya saat dalam perjalanan menuju Markas Polsek Serongga terjadi insiden penembakan yang dilakukan oleh salah seorang anggota Polres Kotabaru.
Adalah Nanang Rusadi alias Ulak Pa Udin (48), Ketua RT IV Desa Sehapi yang mendapat hadiah sebutir peluru di kaki kirinya.

Menurut Nanang Rusadi, penembakan atas dirinya terjadi di depan portal jalan milik sebuah perusahaan tambang PT. Trans Coalindo Megah (TCM), sore Kamis sekitar jam 15.00 WITa.
Masih menurut Nanang, dirinya saat itu sedang jalan-jalan ke tempat kejadian, dan ketika hendak mengendarai sepeda motor, dirinya ditarik oleh seorang anggota polisi dari belakang, tanpa tahu permasalahan dirinya langsung ditembak dan mengenai kaki.

Menurut anak korban, Syarifuddin (Udin) menyebutkan, ayahnya adalah seorang petugas Satuan Pangaman (Satpam) di perusahaan tersebut yang kebetulan lagi kena giliran kerja malam hari. ”Ya namanya tugas disitu, paling tidak kan kontrol atau ngobrol dengan sesama teman kerja di pos," ujar Udin yang mengaku juga kaget saat mendengar kabar ayahnya tertembak.

Kasat Reskrim Polres Kotabaru, AKP Wendi Otniel, S, SIK saat dikonfirmasi menyebutkan, Nanang Rusadi diduga akan melarikan diri karena menurut pengakuan sopir truk yang diamankan, Nanang Rusadi adalah pengepul batubara karungan illegal.

Sementara pihak keluarga korban penembakan menyesalkan insiden main tembak tersebut disebabkan Tim Penertiban Illegal Mining Polres Kotabaru langsung main dor tanpa memberi kesempatan bicara terlebih dulu.
Menurut mereka aparat tak seharusnya langsung main dor sembarangan, paling tidak ada tembakan peringatan dulu apalagi korban merupakan Ketua RT setempat yang juga merangkap sebagai petugas Satpam, jadi takkan mungkin lari kemana-mana.

Sungguh ironis dan tragis, selama ini operasi penertiban illegal mining justru tak pernah terdengar ada insiden penembakan terhadap pengusaha kelas kakap, malahan yang terjadi terhadap seorang warga yang baru diduga seorang pengepul batubara karungan.

Negeri ini aneh, warga kecil, atau rakyat yang seharusnya diperlakukan adil justru dijadikan objek pelampiasan tindakan brutal. Sedangkan dimana-mana masih sangat banyak orang-orang yang merugikan negara, tapi dilindungi dengan berbagai dalih dan alasan yang tidak logis dalam pikiran manusia beradab.
Coba kalau berani tembak itu para koruptor, atau para oknum pejabat yang menyalahkan wewenang dan kekuasaan mereka, jangan beraninya cuma terhadap yang kecil dan tak berdaya.

Polri yang katanya melindungi dan mengayomi rakyat, tapi lihat itu buktinya, pantaskah masih slogan tersebut dilekatkan kepada institusi tersebut ? Kalau mengaku masih pantas, maka tindak oknum aparat yang brutal tersebut, itu bila masih ingin mendapat simpati rakyat.
Ingatlah wahai Polri, wewenangmu, kepangkatanmu, seragam, senjata dan gajimu itu semua berasal dari rakyat, maka wajib bagimu memihak dan melindungi rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline